Di Retret Kepala Daerah, Menko Muhaimin Soroti Signifikansi Pemberantasan Kemiskinan Ekstrem

Selasa, 25 Februari 2025 – 16:13 WIB

Magelang, VIVA – Isu kemiskinan ekstrem masih menjadi tantangan yang perlu diatasi semua pihak, termasuk pemerintah daerah. Berbagai upaya konkret mutlak dibutuhkan agar persoalan tersebut dapat ditangani dengan baik.

Baca Juga :

Jadi Pemateri Retret, Kepala BPS Minta Kepala Daerah Dukung Sensus Ekonomi 2026

Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, mengatakan saat ini pemerintah tengah berupaya keras untuk mengatasi persoalan tersebut. Sejumlah kebijakan juga terus diperkuat seperti penyaluran bantuan sosial atau bansos, memperluas pembukaan lapangan pekerjaan, pemberian subsidi energi bagi kalangan yang membutuhkan, dan meningkatkan layanan sosial.

Karena itulah, Menko Muhaimin mengajak para kepala daerah untuk menuntaskan persoalan itu.

Baca Juga :

Retret Magelang, Kepala Daerah Harus Bijak Pakai Anggaran Belanja Tak Terduga

“Karena itu mari para kepala daerah, kita bahu-membahu bersatu padu untuk mempercepat penanganan,” ujar politisi yang akrab disapa Cak Imin itu, saat menjadi pembicara pada Retret Kepala Daerah 2025 di Lembah Tidar Akademi Militer atau Akmil Magelang, Jawa Tengah, Selasa, 25 Februari 2025.

Jelasnya, Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat secara khusus mendapatkan tugas besar untuk mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan pemerataan kesejahteraan. Pihaknya optimistis, dengan kerja sama semua pihak, utamanya pemerintah pusat dan daerah langkah tersebut dapat terealisasikan dengan baik.

Baca Juga :

Ikuti Retret di Magelang, Bupati Jombang Tetap Susun Program 100 Hari Kerja Warsa

“Karena ini program nasional, saya dan bapak/ibu kepala daerah tentu harus memiliki kebersamaan agar target graduasi, menaikkan kelas dari kemiskinan menuju berdaya (dapat tercapai),” kata Menko Muhaimin.

Sementara itu, tantangan berikutnya yang harus dioptimalkan kepala daerah yakni bersinergi dengan pemerintah pusat dalam mewujudkan swasembada pangan. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan, upaya swasembada pangan perlu menjadi perhatian semua pihak. Hal itu menjadi krusial lantaran dapat memicu krisis berkepanjangan apabila tidak ditangani dengan benar.

MEMBACA  Yayasan Hinrich meluncurkan panduan untuk memilih program magister di bidang bisnis internasional dan perdagangan

“Manakala terjadi krisis pangan itu akan melompat krisis politik dan konflik sosial terjadi. Sehingga Bapak Presiden memerintahkan pada kami. Pada saat kami dilantik, dipanggil oleh beliau (Presiden Prabowo), ‘Pak Mentan tolong capai swasembada (pangan)’,” ujarnya.

Amran mengatakan, pihaknya telah melakukan berbagai langkah strategis dalam mewujudkan swasembada pangan. Saat sejumlah daerah di Indonesia dilanda El Nino, pihaknya bekerja sama dengan jajaran TNI/Polri untuk melakukan pompanisasi ke sejumlah lahan pertanian yang terdampak kekeringan. Dengan upaya tersebut hasil panen para petani dapat terjaga dengan baik.

“Kami seorang Menteri Pertanian sukses. Tidak pernah bisa berhasil tanpa kolaborasi, tanpa bupati, tanpa gubernur, tanpa wali kota,” imbuhnya.

Halaman Selanjutnya

“Manakala terjadi krisis pangan itu akan melompat krisis politik dan konflik sosial terjadi. Sehingga Bapak Presiden memerintahkan pada kami. Pada saat kami dilantik, dipanggil oleh beliau (Presiden Prabowo), ‘Pak Mentan tolong capai swasembada (pangan)’,” ujarnya.

Tinggalkan komentar