Di Hadapan Ratusan Perusahaan Industri Kelapa Sawit, Pemprov Sumut Memberikan Peringatan Ini

Jumat, 31 Mei 2024 – 00:28 WIB

Medan – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara mewanti-wanti pihak terkait bahwa penataan industri kelapa sawit harus semakin baik ke depannya. Apalagi industri ini merupakan motor utama penggerak perekonomian di Sumut.

Baca Juga :

1.215 Peserta Ikuti CBT Ujian Masuk UGM di Kantor Gubernur Sumut

Hal itu, diungkapkan oleh Penjabat (Pj) Gubernur Sumut, Hassanudin usai membuka Indonesian Palm Oil Stakeholders Forum (IPOS-Forum) 2024 di Medan, Kamis, 30 Mei 2024. 

Hassanudin mengungkapkan terdapat kurang lebih 1,4 juta hektare lahan sawit dengan produksi tandan dan buah segar sekitar 24 juta ton per tahun. Ada sekitar 237 perusahaan yang bergerak di bidang kelapa sawit di Sumut, dan ini berdampak pada lapangan kerja.

Baca Juga :

WHO Sebut UU Kesehatan Peluang RI Ambil Tindakan Berani terhadap Industri Rokok

Ilustrasi perkebunan kelapa sawit.

“Ini sektor yang strategis, walau Sumut bukan provinsi dengan produksi dan lahan terbesar, industrinya sangat masif di sini, dan itu berdampak pada penyerapan tenaga kerja, oleh karena itu, kita perlu penataan yang semakin baik,” ucap Hassanudin.

Baca Juga :

10 Jurusan Kuliah yang Bikin Anda Cepat Dapat Kerja, Banyak Dicari Perusahaan

Tidak hanya itu, Sumut juga termasuk kuat dalam pengembangan hilirisasi minyak sawit, seperti margarin, shampoo, biodiesel, pelumas, bio-gas, bio-etanol, bio plastik, bahkan pembangkit listrik. Salah satu yang saat ini masif dikembangkan adalah minyak goreng merah.

“Kita juga masif di bidang hilirisasinya, kita punya pabrik minyak goreng merah dan satu-satunya di Indonesia saat ini, kita akan terus kembangkan, menata dengan baik, sehingga bisa menyejahterakan masyarakat kita,” kata Hassanudin.

Sementara itu, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Eddy Martono mengatakan, saat ini industri kelapa sawit nasional sedang menghadapi tantangan, baik dari dalam maupun luar negeri. Dia berharap, bisa bergandengan tangan dengan pemerintah untuk menyelesaikan tantangan tersebut.

MEMBACA  Indonesia, Finland menjajaki kerjasama di tiga bidang

“Menurut kami memang sedang tidak baik-baik saja di dalam dan luar negeri, di luar ada kampanye negatif termasuk juga undang-undang anti deforestasi eropa dan lainnya, karena itu kita perlu bersinergi dengan pemerintah dan stakeholder untuk menyelesaikan tantangan ini,” kata Eddy Martono.

Perkebunan kelapa sawit.

Photo :

ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan

IPOS Forum kali ini merupakan yang ke-9 kali di gelar, Eddy Martono berharap, event kali ini membuahkan pemikiran yang bisa membantu pengusaha dan petani kelapa sawit nasional. “Selang dua hari mudah-mudahan kita punya jalan keluar, ide-ide yang cemerlang untuk mengembalikan lagi kejayaan kelapa sawit kita,” kata Eddy Martono.

Hadir pada pembukaan IPOS 2024 tersebut, Kapolda Sumut Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, serta unsur Forkopimda Sumut. Hadir juga Ketua GAPKI Sumut Timbas Prasad Ginting, OPD terkait Pemprov Sumut, serta pengurus GAPKI se-Indonesia.

Halaman Selanjutnya

Sementara itu, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Eddy Martono mengatakan, saat ini industri kelapa sawit nasional sedang menghadapi tantangan, baik dari dalam maupun luar negeri. Dia berharap, bisa bergandengan tangan dengan pemerintah untuk menyelesaikan tantangan tersebut.