Dewan Bisnis RI dan Kanada tandatangani MoU untuk meningkatkan kerjasama

Jakarta (ANTARA) – Dewan Bisnis Indonesia (IBC) dan Dewan Bisnis Kanada (BCC) menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk memperkuat kerjasama dalam kerangka Kesepakatan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Kanada (ICA-CEPA).

CEO IBC Sofyan Djalil mengatakan bahwa MoU ini akan menjadi dasar kerjasama untuk mengembangkan inisiatif bersama, penelitian, dan merumuskan rekomendasi kebijakan di area strategis untuk memperkuat kolaborasi ekonomi antara kelompok bisnis Indonesia dan Kanada.

“Kami yakin inisiatif ini akan membuka lebih banyak potensi dan peluang antara Kanada dan Indonesia, terutama dalam memperkuat hubungan perdagangan dan investasi antara kedua negara,” tambahnya saat penandatanganan MoU di sini pada Selasa.

Sementara itu, presiden dan CEO BCC, Goldy Hyder, mengatakan bahwa melalui ICA-CEPA, pemerintah Kanada dan Indonesia berupaya mendorong diversifikasi bisnis.

“Pemerintah telah menjalankan tugasnya, sekarang saatnya bagi pelaku bisnis untuk merealisasikan potensi ini. Kanada dan Indonesia berbagi ambisi untuk menjadi pusat ekonomi di wilayah ini, dan saya mendorong Indonesia untuk membuka bisnis di Kanada,” tambah Hyder.

Indonesia dan Kanada baru saja menyelesaikan negosiasi substantif mengenai ICA-CEPA. Negosiasi tersebut telah menghasilkan kesepakatan mengenai akses pasar untuk barang serta jasa dan investasi.

Termasuk di dalamnya ketentuan mengenai usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), ketenagakerjaan, lingkungan hidup, pemberdayaan ekonomi perempuan, dan kerjasama dalam mineral kritis.

Wakil Menteri Perdagangan Indonesia, Dyah Roro Esti Widya Putri, dan Menteri Kanada Bidang Promosi Ekspor, Perdagangan Internasional, dan Pengembangan Ekonomi, Mary Ng, juga hadir dalam penandatanganan MoU tersebut.

Putri menekankan bahwa terdapat banyak sektor potensial untuk kerjasama ekonomi bagi Indonesia dan Kanada dalam kerangka ICA-CEPA.

“Baik Indonesia maupun Kanada berkomitmen untuk merealisasikan kesepakatan ini secepat mungkin dan berharap untuk menandatangani kesepakatan pada awal 2025,” kata Putri.

MEMBACA  Anova akan mulai membebankan biaya langganan untuk aplikasi pendamping sous vide-nya

Pada kesempatan yang sama, Menteri Mary Ng mengamati bahwa melalui kerangka kerjasama tersebut, kedua negara dapat memperkuat ketahanan ekonomi.

“Ketika ekonomi Indonesia tumbuh, ekonomi kami juga tumbuh. Ekonomi Kanada memiliki banyak hal yang dapat ditawarkan mulai dari pertanian hingga manufaktur canggih, mineral penting, layanan keuangan, teknologi bersih, dan perdagangan digital,” ujarnya.

“Kita juga dapat bekerja sama untuk memperkuat ketahanan ekonomi nasional melalui pengelolaan sumber daya alam yang efektif dan peningkatan nilai tambah melalui hilirisasi industri,” tambahnya.

Indonesia dan Kanada menandatangani pernyataan bersama mengenai penyelesaian negosiasi ICA-CEPA pada Selasa.

Pihak Kanada menyatakan bahwa ada komitmen sebesar US$25 juta (sekitar Rp397 miliar) selama lima tahun, mencerminkan keyakinan bahwa Indonesia dan Kanada mampu melaksanakan kesepakatan tersebut.

Berita terkait: Prabowo, Trudeau soroti komitmen penguatan hubungan RI-Kanada

Berita terkait: Harapan CEPA RI-Kanada dapat meningkatkan akses pasar N Amerika: menteri

Penerjemah: Bayu Saputra, Yashinta Difa
Editor: Azis Kurmala
Hak cipta © ANTARA 2024