Jumat, 12 Desember 2025 – 00:10 WIB
Jakarta, VIVA – Polisi memaparkan detik-detik pengeroyokan terhadap dua anggota mata elang atau matel di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan. Kejadian ini berakhir dengan penyerangan balasan dan pembakaran sejumlah warung serta motor pada Kamis, 11 Desember 2025.
Baca Juga :
Dramatis! Akses Terputus, PSI Sampai Gunakan Drone Salurkan Bantuan ke Daerah Terisolasi Banjir Aceh
Kapolsek Pancoran, Komisaris Polisi Mansur, menjelaskan insiden ini mulai saat seorang pengendara motor melintas didepan TPU Kalibata dan tiba-tiba dihentikan oleh dua matel. Namun, situasi berubah setelah pengendara mobil yang ada di belakangnya turun dan ikut campur.
“Awalnya ada seorang pengendara motor yang saat melintas dihentikan oleh DC, oleh teman-teman dari DC. Setelah itu tiba-tiba ada pengguna mobil di belakangnya yang menolong pengendara motor itu. Dengan spontan, pengguna mobil tersebut langsung memukuli kawan-kawan DC ini. Kurang lebih 4-5 orang pengguna mobil itu yang sama-sama jalan dengan pengendara motor satu arah,” jelas Mansur, dikutip Jumat, 12 Desember 2025.
Baca Juga :
Polisi Update Korban yang Ditabrak Mobil Bawa MBG di SDN Kalibaru 01, Total Ada 22 Orang
Mansur menekankan, dari keterangan saksi, belum ada proses penagihan atau urusan kredit motor saat kejadian berlangsung. Tentang isu bahwa pelaku pengeroyokan adalah oknum TNI, Mansur meminta masyarakat untuk tidak berspekulasi.
“Sepertinya menurut keterangan saksi dilapangan belum terjadi seperti itu, tiba-tiba dihentikan saja,” katanya.
Baca Juga :
Layanan Potong Rambut Gratis Bikin Korban Bencana Sumatra Ceria Lagi
Setelah pengeroyokan, satu matel tewas di tempat dan satunya lagi luka parah. Diduga hal inilah yang memicu kelompok lain datang dan melakukan penyerangan balasan ke area sekitar lokasi kejadian.
“Karena ada korban dari teman-teman DC yang meninggal satu, satu luka-luka dirawat di RS, mungkin ada rasa tidak terima. Imbasnya ke lingkungan sini yang tidak tahu menahu karena kejadiannya di jalan, dan menurut keterangan saksi hanya spontanitas. Enggak tahu dari mana, masih dalam penyelidikan,” ucap Mansur.
Korban yang selamat mengalami luka cukup serius di bagian kepala dan tangan. Tapi Mansur memastikan tidak ada luka tembak dalam insiden tersebut. Dia juga memastikan tidak ada senjata tajam yang dipakai saat pengeroyokan.
“Tidak ada, cuma menggunakan tangan kosong saja,” katanya.
Sementara itu, polisi juga mencatat beberapa warung menjadi sasaran amukan massa. Api muncul di beberapa titik sebelum akhirnya berhasil dipadamkan.
Halaman Selanjutnya
“Kalau warung tadi susah untuk menghitungnya, sebagian sudah tutup, karena kalau lihat dari titik api kurang lebih ada enam titik api. Namun bisa kita padamkan,” tuturnya lagi.