Desa Kecil Wae Rebo di NTT Terpilih Sebagai Desa Terindah Kedua di Dunia, Setelah Jerman

Selasa, 19 Maret 2024 – 04:47 WIB

VIVA Lifestyle – Wae Rebo merupakan salah satu surga tersembunyi yang terletak di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Desa ini merupakan desa adat tradisional yang mempesona dengan pemandangan alam yang indah dan segar.

Desa ini terkenal akan keindahan alamnya yang luar biasa, dengan lanskap pegunungan yang cantik dan desa yang terletak di atas awan. Tidak heran, para wisatawan yang mengunjungi Desa Wae Rebo pasti akan disuguhkan dengan pemandangan yang benar-benar menakjubkan dan dapat menghilangkan kepenatan seketika.

Terletak di Kabupaten Manggarai, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, desa wisata ini sebelumnya pernah meraih Top Award of Excellence dari UNESCO dalam UNESCO Asia Pacific Heritage Awards 2012, yang diumumkan di Bangkok pada 27 Agustus 2012.

Dan saat ini, Desa Wae Rebo kembali mendapat decak kagum karena masuk dalam daftar kota kecil paling indah di dunia bahkan menempati posisi kedua mengalahkan Amerika Serikat, Italia, dan lainnya. Penilaian ini didasarkan pada Spectator Index. Seperti yang diunggah oleh akun Instagram @localfest pada Selasa, 19 Maret 2024, berikut ulasannya.

Rumah Kerucut Menjadi Ikonik Desa Ini
Jika mengunjungi Desa Wae Rebo di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), Anda akan menemukan desa dengan rumah-rumah beratap kerucut yang khas. Atap rumah di Desa Wae Rebo memiliki ciri khas tersendiri dengan atap tertutup oleh ilalang lontar.

Desa Wae Rebo terletak pada ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut (MDPL) dan terlihat masih sangat asri dengan pemandangan alam yang indah, dikelilingi oleh gunung-gunung yang mempesona dan tujuh rumah adat berbentuk kerucut.

Kehidupan di Desa Wae Rebo
Menurut Wonderful Indonesia, mayoritas penduduk lokal di desa ini beragama Katolik namun masih mempertahankan kepercayaan lama. Di rumah-rumah mereka tersimpan pusaka suci berupa gendang dan gong.

MEMBACA  6 Jenis Buah yang Menjadi Sahabat Terbaik Bagi Ibu Hamil

Dengan populasi sekitar 1.200 jiwa, desa ini terdiri dari 7 rumah. Makanan pokok penduduk Desa Wae Rebo adalah singkong dan jagung. Selain itu, mereka juga menanam kopi, vanili, dan kayu manis di sekitar desa untuk dijual di pasar yang berjarak sekitar 15 km dari desa.

Belakangan ini, Desa Adat Wae Rebo semakin populer sebagai destinasi wisata bagi penggemar ekowisata baik domestik maupun mancanegara. Hal ini tentu juga meningkatkan kesejahteraan ekonomi desa.

Reaksi Warganet
Penobatan Desa Wae Rebo NTT sebagai kota kecil paling indah kedua di dunia berhasil mencuri perhatian warganet di media sosial.

“Magnificent and I want to go there again,” tulis seorang warganet.

“Wow, with a population of 1200 people and only 7 houses. How is that possible,” tulis yang lain.

“I have been there, it’s truly serene and beautiful. The children still go to school even though they come home once a week,” kata yang lain.

“Wae Kamis and Wae Jumat towns must be jealous,” tulis yang lain.

“However, this is fully ‘fabricated’ meaning it’s not an official traditional village of the Manggarai people. The original traditional houses of the Manggarai people are in Todo village,” tulis yang lain.

Halaman Selanjutnya
Berbeda dari pada umumnya, atap rumah di Desa Wae Rebo benar-benar memiliki ciri khas tersendiri. Selain itu berbagai rumah di sana atapnya tertutup oleh ilalang lontar.