Deforestasi Menurun, Pemanfaatan Hutan Berkelanjutan Meningkat: KLHK

Jakarta (ANTARA) – Pemerintah terus mengurangi deforestasi dan memanfaatkan hutan secara berkelanjutan, kata Agus Justianto, Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pada hari Minggu.

\”Mencapai tingkat deforestasi terendah adalah indikator kinerja utama untuk pembangunan sektor kehutanan,\” katanya dalam sebuah seminar di Jakarta.

Data dari kementerian menunjukkan bahwa deforestasi bersih Indonesia menurun menjadi 104.000 hektar pada tahun 2021-2022, turun dari 113.500 hektar pada tahun 2020-2021.

Tingkat deforestasi tertinggi dari tahun 1996 hingga 2000 adalah 3,5 juta hektar per tahun, namun menurun menjadi 0,75 juta hektar per tahun pada tahun 2002-2014. Tingkat terendah tercatat sebesar 104.000 hektar pada tahun 2022.

Justianto menyoroti upaya pemerintah yang terus berlanjut untuk mengubah pemanfaatan hutan melalui skema seperti kehutanan berbasis multi-bisnis, yang menekankan tidak hanya produksi kayu tetapi juga manajemen berbasis lanskap.

Pendekatan terpadu ini mendorong peningkatan produktivitas lahan dengan mendorong beragam bisnis kehutanan yang berfokus pada produk dan layanan lingkungan.

Pemerintah juga memperluas akses penggunaan hutan tidak hanya kepada perusahaan tetapi juga kepada masyarakat melalui skema kehutanan sosial, katanya.

KLHK telah mengeluarkan 9.642 izin kehutanan sosial, memungkinkan 1,29 juta keluarga untuk memanfaatkan 6,3 juta hektar lahan hutan di seluruh Indonesia.

\”Inisiatif ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk mengalokasikan sumber daya hutan demi kepentingan masyarakat,\” kata Justianto.

Berita terkait: Pemerintah memperkuat unit pengelolaan hutan untuk meningkatkan ekonomi

Berita terkait: Penjaga hutan harus meningkatkan kapasitas pemantauan: Wakil Menteri

Penerjemah: Prisca Triferna Violleta, Cindy Frishanti Octavia
Editor: Anton Santoso
Hak cipta © ANTARA 2024

MEMBACA  Tiga saham untuk memainkan kebutuhan energi yang meningkat dari pusat data AI, menurut BTIG