Jakarta (ANTARA) – Danantara memperkirakan bahwa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bisa menghemat hingga Rp8 triliun (sekitar US$490 juta) per tahun setelah penerapan kebijakan terbaru Danantara tentang tantiem atau bonus berbasis kinerja untuk komisaris BUMN.
Pada Juli lalu, Danantara mengeluarkan Surat Edaran yang, antara lain, menetapkan bahwa komisaris BUMN dan anak perusahaannya tidak lagi boleh menerima bonus, insentif, dan/atau bentuk kompensasi lainnya yang terkait kinerja perusahaan.
“Perkiraan penghematan, berdasarkan hitungan konservatif, bisa mencapai sekitar Rp8 triliun per tahun. Karena itu, kami sudah melakukan tinjauan menyeluruh,” kata CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani kepada wartawan di Istana Presiden Jakarta pada Rabu (6 Agustus).
Perhitungan potensi penghematan ini resmi disampaikan Roeslani dalam Rapat Pleno Kabinet bersama Presiden Prabowo Subianto dan menteri-menteri Kabinet Merah Putih di Kantor Presiden.
Dalam rapat itu, Presiden Prabowo secara khusus meminta Roeslani menyampaikan hasil analisis dan penilaian dampak terkait kebijakan baru soal bonus (tantiem).
Selain itu, Roeslani yang juga menjabat Menteri Investasi dan Hilirisasi menjelaskan kebijakan deregulasi pemerintah, mencatat bahwa Peraturan Pemerintah (PP) baru baru saja dikeluarkan untuk memberikan kepastian lebih soal waktu proses perizinan.
“PP baru saja terbit. Jadi, untuk semua kementerian yang terlibat dalam proses perizinan dengan kami, jika proses sudah memenuhi waktu yang ditetapkan tapi tidak ada respon, maka izin akan otomatis terbit,” ujarnya.
Setelah pembaruan ini, Presiden Prabowo memerintahkan semua kementerian dan lembaga pemerintah—khususnya yang belum terintegrasi penuh ke sistem perizinan digital baru—untuk segera menyesuaikan diri dengan regulasi terbaru.
“Presiden menginstruksikan semua kementerian yang belum terintegrasi penuh dengan sistem kami untuk segera menindaklanjuti, karena PP baru saja dikeluarkan,” tambah Roeslani.
Namun, Roeslani tidak merespons ketika ditanya wartawan tentang nomor, tanggal terbit, atau salinan PP baru tersebut.
Berita terkait: UI melihat Universitas Danantara sebagai mitra potensial
Berita terkait: Danantara mendorong BUMN untuk mengejar tujuan jangka panjang
Berita terkait: Danantara Indonesia dan Kemenlu bersatu untuk tingkatkan investasi global
Penerjemah: Genta Tenri Mawangi, Kuntum Khaira Riswan
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025