Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto mengumumkan bahwa Dana Pensiun Indonesia yang baru diluncurkan, Daya Anagata Nusantara (Danantara), akan menjadi salah satu yang terbesar di dunia.
“Rakyat Indonesia patut bangga karena dengan total aset lebih dari 900 miliar dolar AS, Danantara Indonesia akan menjadi salah satu dana pensiun kedaulatan terbesar di dunia,” ujarnya saat peluncuran Badan Pengelolaan Investasi Danantara di sini pada hari Senin.
Prabowo menyatakan bahwa selama 100 hari pertama kepresidenannya, pemerintah telah mengamankan tabungan hampir 20 miliar dolar AS.
Sebelumnya terganggu oleh ketidakmampuan, korupsi, dan pengeluaran yang tidak tepat sasaran, dana tersebut akan dialokasikan untuk dikelola oleh Badan Pengelolaan Investasi Danantara dan diinvestasikan dalam 20 atau lebih proyek nasional sebagai bagian dari upaya industrialisasi dan downstreaming.
Proyek-proyek ini meliputi downstreaming sumber daya alam seperti nikel, bauksit, dan tembaga, serta pengembangan pusat data, kecerdasan buatan, kilang minyak, pabrik petrokimia, produksi makanan dan protein, akuakultur, dan pengembangan energi terbarukan.
“Ini adalah sektor-sektor yang akan menentukan masa depan kita, ketahanan kita, dan kemandirian bangsa kita,” tegas Prabowo.
Presiden juga mengungkapkan apresiasinya kepada semua pihak yang telah bekerja keras untuk mewujudkan Danantara.
Ia mencatat bahwa Danantara adalah tonggak dalam perjalanan Indonesia menuju kemakmuran, ketahanan, dan kemandirian ekonomi.
Danantara resmi diluncurkan oleh Presiden Prabowo Subianto, didampingi oleh mantan presiden Joko Widodo dan Susilo Bambang Yudhoyono pada hari Senin.
Pada pagi hari, Presiden Prabowo menerbitkan Keputusan Presiden Nomor 30 tahun 2025 tentang dewan penasehat dan dewan eksekutif Danantara dan Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 2025 tentang organisasi dan tata kelola Danantara.
Berita terkait: Presiden Prabowo, pendahulu resmi meluncurkan SWF Danantara
Berita terkait: Danantara mengoptimalkan pengelolaan aset negara: Prabowo
Penerjemah: Fathur Rochman, Raka Adji
Editor: Rahmad Nasution
Hak cipta © ANTARA 2025