Jakarta (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno meminta pemerintah daerah untuk menggunakan pendekatan ekologis sebagai dasar utama perencanaan pembangunan.
“Pendekatan ini bertujuan untuk mencegah pembangunan menjadi penyebab bencana,” ujarnya kepada pers setelah Rapat Koordinasi Nasional Penanganan Bencana 2025 di Jakarta pada hari Kamis.
Menteri memastikan bahwa pemerintah pusat telah berkomitmen untuk mengintegrasikan pendekatan ekologis ke dalam pengambilan keputusan utama.
Pratikno menekankan bahwa komitmen ini akan gagal tanpa pemahaman yang memadai dari pemerintah daerah. Hal ini terutama penting karena pembangunan harus dikejar secara berkelanjutan, seimbang antara pertumbuhan ekonomi dengan pelestarian ekosistem.
“Pemerintah pusat bekerja keras, tetapi garda terdepan mitigasi bencana adalah pemerintah daerah,” katanya.
Dia menegaskan bahwa memperkuat peran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) adalah salah satu upaya mutlak yang harus dilakukan gubernur, bupati, dan walikota untuk mendorong pembangunan ekologis dan meminimalkan risiko bencana di wilayah masing-masing.
Dia menilai bahwa BPBD harus memiliki kewenangan yang lebih besar dalam mengawasi pembangunan yang berpotensi merusak lingkungan.
Misalnya, BPBD dapat diberi wewenang untuk menantang atau memodifikasi desain proyek yang mengancam keseimbangan ekosistem.
Data BNPB terbaru mengungkapkan bahwa 683 kejadian bencana, terutama bencana hidrometeorologi, terjadi antara Januari dan Maret 2025.
Bencana tersebut mengganggu 39 kabupaten dan kota di 19 provinsi, mengungsi 43.252 penduduk, menewaskan tiga orang, dan merusak lebih dari 10.300 unit rumah, jalan, jembatan, dan fasilitas umum.
“Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap mitigasi bencana juga harus diperkuat. Kita tidak boleh hanya membicarakan risiko bencana ketika bencana terjadi. Ini harus menjadi perhatian dari awal dalam setiap kebijakan pembangunan,” katanya.
Berita terkait: Aktivitas ekonomi harus memperhatikan keberlanjutan ekologis: kementerian
Berita terkait: Bappenas memastikan keseimbangan ekonomi, ekologis dalam konservasi laut
Translator: M. Riezko, Raka Adji
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2025