Rabu, 31 Desember 2025 – 07:51 WIB
Lebak, VIVA – Cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Lebak, Banten, sepanjang Desember 2025 menyebabkan 146 rumah warga rusak dan satu orang meninggal dunia. Kejadian ini dipicu hujan deras yang disertai angin kencang dan petir.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Sukanta, mengimbau masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan masih berlangsung sampai awal tahun depan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Sukanta
“Kita minta masyarakat agar tetap mewaspadai cuaca ekstrem hingga Februari 2026 berdasarkan laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG),” kata Sukanta saat dihubungi ANTARA di Lebak, Selasa (30/12/2025).
Ia menjelaskan, kerusakan rumah warga terjadi akibat beberapa kejadian bencana, seperti tanah longsor, banjir, angin kencang, hingga pergerakan tanah di beberapa wilayah.
Berdasarkan data BPBD Lebak, dari total 146 rumah yang terdampak, 56 unit mengalami rusak berat, 58 unit rusak ringan, dan 32 unit rusak sedang. Beberapa warga yang rumahnya rusak parah terpaksa mengungsi sementara ke rumah saudara.
Dalam peristiwa ini, seorang warga Desa Cipayung, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak, dilaporkan meninggal dunia setelah rumahnya tertimpa reruntuhan tanah.
“Korban saat itu sedang tidur pulas pada malam hari,” kata Sukanta, menambahkan bahwa kejadian tersebut terjadi sekitar seminggu yang lalu.
BPBD Lebak telah melaporkan kejadian bencana ini kepada pimpinan daerah dan menyalurkan bantuan logistik kepada warga terdampak. Bantuan tersebut difokuskan untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat yang terkena bencana.
“Kita mengutamakan kebutuhan pelayanan dasar kepada warga korban bencana alam agar kehidupan mereka terlayani dengan baik, sehingga bisa mengurangi risiko bencana,” ujar Sukanta. (Sumber ANTARA)