Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengancam akan menjatuhkan lebih banyak sanksi terhadap China atas dugaan transfer barang dan komponen yang memiliki kegunaan ganda, yang diduga dapat digunakan dalam industri militer Rusia. Ancaman tersebut diungkapkan oleh Blinken setelah pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping di Beijing pada 26 April 2024.
Blinken menjelaskan bahwa AS telah memberlakukan sanksi terhadap lebih dari 100 entitas China dan siap untuk mengambil tindakan tambahan. Beliau menyatakan bahwa dukungan China terhadap industri pertahanan Rusia menimbulkan kekhawatiran terhadap situasi di Ukraina serta ancaman jangka menengah dan panjang yang dirasakan Eropa terhadap Rusia.
Wall Street Journal melaporkan bahwa AS sedang merencanakan sanksi yang dapat memutuskan beberapa bank China dari sistem keuangan global, kecuali Beijing menghentikan hubungan ekonomi dengan Rusia. China menolak tuduhan AS dan menilai tindakan tersebut sebagai munafik dan tidak bertanggung jawab.
Selain itu, China juga menolak tuduhan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg yang menyebut China sebagai pemicu konflik di Ukraina.