Jakarta (ANTARA) – Direktur Utama badan usaha minyak dan gas negara Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di sini pada hari Rabu untuk melaporkan kesiapan perusahaan menjelang musim mudik Lebaran yang akan datang.
“Itu hanya diskusi umum tentang kesiapan kami untuk musim mudik. Kami akan memastikan operasi berjalan lancar dan pasokan energi,” kata Mantiri dalam menjawab pertanyaan dari wartawan terkait pertemuan dengan Presiden.
Musim mudik Lebaran diperkirakan akan berlangsung pada minggu keempat bulan Maret 2025, atau minggu terakhir bulan suci Ramadan.
Puncak periode mudik tersebut diperkirakan jatuh pada tanggal 28 Maret 2025, atau tiga hari sebelum Hari Raya Idul Fitri.
Operator jalan tol negara Jasa Marga memperkirakan volume lalu lintas selama puncak musim mudik Lebaran akan mencapai 232 ribu kendaraan, meningkat 50 persen dibandingkan dengan kondisi normal.
Beberapa persiapan telah dilakukan untuk musim mudik Lebaran, termasuk pembukaan bagian-bagian jalan tol baru.
Antara lain segmen Klaten-Prambanan jalan tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo sepanjang 8,5 kilometer, dan bagian selatan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II untuk mendukung aliran balik alternatif dari Bandung ke Jakarta.
Segmen Gending-Paiton jalan tol Probolinggo-Banyuwangi sepanjang 23,47 kilometer juga akan dibuka selama musim mudik Lebaran.
Namun, Mantiri menolak memberikan pembaruan mengenai kasus dugaan korupsi yang melibatkan anak perusahaan Pertamina, Pertamina Patra Niaga.
Dia meminta maaf kepada wartawan karena tidak dapat mengakomodasi permintaan wawancara yang lebih lama, mengatakan bahwa dia harus menghadiri misa Rabu Abu di Katedral Jakarta.
Pada hari Rabu, Presiden memanggil beberapa menteri dan kepala badan usaha milik negara, termasuk Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin; direktur utama galangan kapal milik negara PAL Indonesia, Kaharuddin Djenod; dan CEO dana kekayaan negara Danantara, Rosan Roeslani.
Translator: Genta, Kenzu
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2025