CBA Dukung Investigasi Dugaan Pemakaian Peralatan Dapur Ilegal MBG

loading…

JAKARTA – Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang dananya dari APBN lagi-lagi jadi perhatian publik. Banyak sekali dugaan pelanggaran dalam pelaksanaannya, seperti penggunaan alat masak yang ga memenuhi standar dan juga pemalsuan label produk.

"Temuan alat dapur yang tidak standar, pemalsuan label halal, dan bahan yang bukan food grade ini sangat mengkuatirkan. Ini bukan cuma pelanggaran administratif, tapi ancaman serius untuk kesehatan anak-anak," kata Direktur Eksekutif Center for Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi, dalam pernyataannya di Jakarta, Kamis (30/10/2025).

Menurut CBA, beberapa alat dapur yang dipakai di program MBG, contohnya steamer dan food tray, diduga merupakan barang ilegal impor dari China yang diberi label palsu. Bahkan, beberapa ada yang pakai logo MBG dan SNI yang palsu.

Uchok bilang, praktik kayak gini tidak cuma melanggar hukum perdagangan dan standar keamanan pangan, tapi juga bisa termasuk tindak pidana korupsi. Soalnya, dananya dari APBN dipakai buat beli barang-barang yang tidak sah.

"Dana negara harus dipakai dengan transparan dan akuntabel. Kalau alat yang dibeli tidak memenuhi syarat kesehatan atau legalitas, itu jelas sebuah penyimpangan yang harus ditindak," tegasnya.

Uchok ngomong, kecurigaan tentang keaslian produk di program MBG makin kuat setelah laporan investigasi media ungkap fakta mengejutkan. Wadah makan berlogo MBG ternyata diproduksi di pabrik di China, tapi dilabeli palsu "Made in Indonesia" dan logo SNI.

Seorang pengusaha lokal, kata Uchok, bahkan ngaku kalau industri dalam negeri dirugikan karena produk dari China harganya jauh lebih murah. Diperkirakan sekitar 40 juta food tray ilegal sudah beredar di Indonesia lewat jalur pengadaan program MBG.

MEMBACA  SPPG Tipar Raya Jambe Tangerang Resmi Beroperasi Dukung MBG