Cara Jitu Mengelola Sampah Organik

Minggu, 9 November 2025 – 10:11 WIB

Sampah organik sebenarnya bukan masalah yang harus ditakutin, tapi justru sumber daya yang bisa jadi bahan baku berguna kalau dikelola dengan benar. Dari kompos buat nyuburin tanah sampai bahan bakar biogas, masalahnya kita sering buang aja karena kebiasaan dan kurangnya ilmu. Padahal, dengan beberapa kebiasaan sederhana dan alat yang tepat, aliran sampah organik di rumah bisa berubah jadi siklus yang menyehatkan lingkungan dan mengurangi bau sama lalat, bukan malah bikin pusing.

Baca Juga :


Mahasiswa Paramadina Ajarkan SMK Islam PB Soedirman Kelola Sampah Organik dengan Budidaya Maggot

Bayangin aja kalau setiap dapur bisa mengubah sisa sayur, buah, kulit kopi, dan ranting kecil jadi tanah hitam yang subur. Tanaman jadi sehat, belanja pupuk bisa berkurang, dan tumpukan sampah yang biasanya berakhir di TPA bisa mengecil banget. Nyatanya, ada banyak metode yang bisa disesuaikan sama ruang, waktu, dan kemampuan kamu. Mulai dari kompos tradisional, komposter drum, biopori, sampe pemanfaatan larva Black Soldier Fly (BSF) yang efisien buat ngurai sampah organik dalam waktu yang cukup singkat.

Pelatihan pengolahan sampah organik dan anorganik di Nusa Tenggara Barat

Baca Juga :


Fokus Gencarkan Daur Ulang Sampah

Kenapa Pengelolaan Sampah Organik Itu Penting?

Menurut dlhindonesia.id, sampah organik kalo dicampur sama sampah anorganik dan dibuang ke tempat pembuangan akhir tanpa diolah bakal mengalami dekomposisi yang menghasilkan metana. Gas rumah kaca ini jauh lebih berbahaya daripada CO2.

Baca Juga :


Jangan Dibuang, Setor Sampahmu Bisa Jadi Cuan

Selain itu, tumpukan organik yang basah bikin cepat bau, serangga, dan mencemari air tanah. Tapi kalo dikelola dengan bagus, sampah organik bisa diubah jadi kompos, biogas, atau pakan untuk proses selanjutnya kayak unit BSF. Jadi bisa mengurangi tekanan di TPA dan menciptakan bahan yang bernilai.

MEMBACA  Siaran Langsung Sepak Bola La Liga: Cara Menonton Barcelona vs. Espanyol dari Mana Saja

Strategi Pengelolaan Sampah Organik yang Efektif

1. Komposting Tradisional dan Komposter Rumah

Sampah organik diurai secara aerob jadi kompos. Buat rumah tangga, ada banyak model komposter kayak drum, karung, pot/gerabah, atau komposter sederhana yang bisa bikin sendiri. Kunci suksesnya adalah keseimbangan antara bahan ‘hijau’ (basah, kaya nitrogen kayak sisa sayur/daun muda) dan ‘cokelat’ (kering, kaya karbon kayak daun kering/serbuk kayu), ditambah aerasi dan diaduk secara berkala supaya pembusukannya cepet dan nggak bau.

Halaman Selanjutnya

2. Biopori dan Pengomposan di Tanah

Teknik biopori bikin lubang resapan di tanah yang diisi sampah organik buat ngembaliin nutrisi ke tanah sekaligus nambahin resapan air. Ini cocok banget buat pekarangan yang tanahnya perlu diperbaiki struktur dan buat ngurangin limpasan air hujan. Biopori lebih sederhana dan nggak butuh alat mahal, tapi nggak menghasilkan kompos yang bisa dipindah-pindah. Jadi lebih cocok sebagai solusi perbaikan tanah di tempat aja.