Kamis, 8 Agustus 2024 – 09:04 WIB
Asia, VIVA – Bursa Asia-Pasifik lebih rendah pada pembukaan pasar pada Kamis (8/8/2024). Penurunan terjadi mengikuti melemahnya Wall Street. Pelaku pasar tengah menanti laporan perdagangan Jepang dan keputusan suku bunga acuan India.
Baca Juga :
Bursa Asia Bervariasi Menyusul Penguatan Saham Wall Street, Investor Masih Tunggu Ini
Tiga indeks saham di Wall Street kompak menurun pada sesi perdagangan semalam. Dow Jones Industrial Average melemah 0,60 persen. Diikuti kemerosotan S&P 500 sebanyak 0,77 persen.
Nasdaq Composite yang sarat teknologi anjlok 1,05 persen. Mayoritas indeks mengalami peningkatan di awal sesi sebelum akhirnya Nvidia dan saham teknologi besar lainnya turun.
Baca Juga :
Kemenkeu Sudah Siapkan Antisipasi Dampak Ekonomi Jika AS Alami Resesi
Ekuitas dan mata uang global tergelincir pada awal pekan ini. Tepatnya setelah Bank Jepang (BoJ) menaikkan suku bunga ke level tertinggi sejak 2008 bersamaan AS merilis data ketenagakerjaan yang lebih buruk dari perkiraan.
Baca Juga :
Bursa Asia Dibuka Kinclong Ditopang Kenaikan Indeks Acuan Jepang
Investor di Asia akan menilai data perdagangan dari Jepang dan keputusan suku bunga dari Reserve Bank of India pada hari ini. Bank sentral India diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap pada angka 6,5 persen.
Dikutip dari CNBC, angka transaksi perdagangan Jepang untuk bulan Juni mencapai 1,533 triliun yen. Hasil tersebut lebih rendah dari harapan para ekonom sebesar 1,789 triliun yen.
Nikkei 225 Jepang juga dibuka 1,8 persen lebih rendah. Topix ikut melemah 1 persen.
Bank Jepang merilis ringkasan pendapat dari pertemuan kebijakan moneter pada bulan Juli. Beberapa anggota dewan BOJ mengusulkan kenaikan suku bunga lebih lanjut.
“Dengan asumsi target stabilitas harga akan tercapai pada paruh kedua tahun fiskal 2025. Bank harus menaikkan suku bunga kebijakan ke tingkat suku bunga netral menjelang waktu tersebut,” dikutip dari keterangan resmi Bank Jepang.
Bank dinilai perlu menaikkan suku bunga kebijakan secara tepat waktu dan bertahap setidaknya sekitar 1 persen.
Di kesempatan lain, Wakil Gubernur Bank of Japan Shinichi Uchida mengingatkan adanya guncangan pada harga saham dan nilai tukar mata uang asing di negara Sakura itu sehingga bank perlu mempertahankan pelonggaran moneter dengan suku bunga kebijakan saat ini.
Investor saham SoftBank Group mengatakan perusahaan teknologi itu akan melakukan buyback dengan menyiapkan dana sebesar US$ 3,4 miliar sebagai bagian dari upayanya untuk meningkatkan keuntungan pemegang saham. Saham SoftBank Group turun lebih dari 4,5 persen pada perdagangan awal bulan ini.
Indeks Hang Seng Hong Kong berjangka berada pada level 16.735. Nilai itu lebih rendah dibandingkan penutupan terakhir HSI pada level 16.877,86.
Cathay Pacific, maskapai penerbangan terbesar di Hong Kong, mengungkapkan pihaknya akan membeli 30 pesawat Airbus A330-900. Di mana harga rata-rata setiap pesawat diperkirakan sekitar US$ 11 miliar. Perkiraan pengiriman diharapkan selesai pada akhir tahun 2031.
Ilustrasi Airbus A320 Sharklet
Indeks Kospi Korea Selatan ikut melemah lebih dari 1 persen. Sejajalan dengan kemerosotan indeks Kosdaq yang berkapitalisasi kecil turun sekitar 1 persen.
Halaman Selanjutnya
Nikkei 225 Jepang juga dibuka 1,8 persen lebih rendah. Topix ikut melemah 1 persen.