Sabtu, 7 Juni 2025 – 19:30 WIB
Jakarta, VIVA – Anggota Komisi IV DPR RI, Rajiv memberikan apresiasi kepada jajaran Kepolisian Republik Indonesia (Polri) karena telah berkontribusi nyata dalam mensukseskan agenda strategis swasembada pangan nasional. Hal ini merespon panen raya jagung serentak kuartal II di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat pada Kamis, 5 Juni 2025.
Baca Juga:
Ganjar Bilang Pertemuan Megawati-Prabowo di Harlah Pancasila Biasa Saja, tapi Simbol Kebersamaan
“Apresiasi kepada jajaran Polri yang berperan aktif dalam program swasembada pangan. Keterlibatan ini menunjukkan komitmen Polri dalam mendukung program pemerintah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Rajiv melalui keterangannya pada Sabtu, 7 Juni 2025.
Anggota DPR RI Fraksi Partai NasDem, Rajiv
Baca Juga:
Eid al-Adha: Presidential Cows Sacrifice for 2,000 Orphans
Menurutnya, keterlibatan aktif kepolisian terbukti memainkan peran penting di luar fungsi konvesional mereka. Artinya, Polri tidak hanya sebagai pengayom dalam konteks keamanan, tapi juga sebagai mitra kunci dalam mengamankan rantai pasok dan distribusi pangan.
“Ini bentuk adaptasi institusional yang patut diapresiasi,” ujar Legislator asal daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat II ini.
Baca Juga:
Prabowo Diundang Hadiri KTT G7 di Kanada, Jadi Tamu Kehormatan
Dukungan Polri terlihat dalam beberapa aspek penting, seperti pengawasan distribusi beras di tingkat Bulog dan pasar, pengawalan pupuk bersubsidi agar tepat sasaran, hingga perlindungan petani dari praktik tengkulak dan mafia pangan.
“Ketahanan pangan bukan hanya soal benih dan panen. Ini soal sistem, dan Polri sudah masuk ke dalam sistem itu secara fungsional,” jelas Anggota DPR Fraksi Partai NasDem ini.
Oleh karena itu, kerja sama antara Kementerian Pertanian, Polri, serta otoritas lokal perlu diperkuat dalam format yang lebih sistematis dan berkelanjutan. Sebab, tanpa sinergi dan kolaborasi para stakeholder, visi pemerintahan Prabowo Subianto di sektor swasembada pangan akan terhambat.
"Memang menjadi tugas bersama untuk mewujudkan swasembada pangan. Makanya, semua stakeholder, baik Kementerian Pertanian, Polri, maupun TNI, harus bahu-membahu mewujudkan Indonesia yang berdaulat pangan. Jadi, harus dipegang teguh apa yang disampaikan Presiden Prabowo, bahwa swasembada pangan adalah kunci keamanan dan kemerdekaan,” tambahnya.
Di samping itu, Rajiv menekankan pentingnya pendekatan keamanan non-tradisional dalam menghadapi dinamika geopolitik dan iklim yang semakin tidak pasti, termasuk menjadikan keamanan pangan sebagai bagian dari keamanan nasional.
"Ini investasi strategis bagi masa depan bangsa, terutama untuk swasembada pangan Indonesia. Ke depan, diperlukan peran Polri dalam pengamanan sistem pangan nasional secara komprehensif, tetapi harus ada regulasinya juga," jelas Rajiv.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan rasa syukurnya karena didampingi oleh tokoh-tokoh patriotik dalam mewujudkan swasembada pangan nasional. Prabowo menyebut Kapolri, Panglima TNI, hingga beberapa menteri sebagai sosok-sosok tersebut.
“Alhamdulillah, dengan kesadaran tokoh-tokoh patriotik, Kapolri, Panglima TNI, dan beberapa menteri, saya merasa beruntung karena dikelilingi orang-orang hebat. Saya memberikan arahan, strategi, dan tujuan, tapi saya membutuhkan mereka untuk mengimplementasikannya,” kata Prabowo.
Menurutnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah menangkap instruksinya, dan jajaran Polri juga berinisiatif untuk terlibat dalam upaya kedaulatan pangan.
“Tidak ada bangsa yang merdeka jika tidak bisa memproduksi pangannya sendiri. Indonesia tidak hanya harus swasembada pangan, tetapi setiap provinsi harus mampu mencapainya,” tegasnya.
Halaman Selanjutnya
"Memang menjadi tugas bersama untuk wujudkan swasembada pangan…"