BRIN mengembangkan teknologi berbasis satelit untuk mendeteksi ladang ganja

Jakarta (ANTARA) – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sedang mengembangkan teknologi pemantauan jarak jauh yang didukung oleh satelit untuk menemukan dan mengawasi ladang ganja secara otomatis atau semi-otomatis.

Kepala Pusat Riset Geoinformatika BRIN, Rokhis Khomarudin, menyatakan bahwa satelit memiliki kemampuan untuk dengan cepat dan akurat mendeteksi ladang ganja, sehingga menghilangkan kebutuhan untuk melakukan survei manual yang memakan waktu dan biaya.

“Kami sedang merancang model deteksi menggunakan machine learning,” katanya dalam sebuah pernyataan yang diterima dari lembaga tersebut di Jakarta pada hari Jumat.

Khomarudin menjelaskan bahwa teknologi yang didukung oleh satelit akan menggunakan pendekatan yang berbeda untuk membantu pemerintah dalam mengidentifikasi lokasi ladang ganja.

Dia menjelaskan bahwa teknologi tersebut diharapkan dapat membantu mendeteksi ladang ganja di area terbuka di tengah hutan, mendeteksi perubahan pada objek yang menunjukkan pertumbuhan tanaman, dan membedakan cahaya yang dipantulkan oleh ganja dan tanaman lainnya.

Peneliti tersebut menegaskan bahwa BRIN memiliki pengalaman yang cukup dalam memanfaatkan data yang diperoleh dari satelit untuk penelitian dan pengembangan multi tujuan.

Khomarudin menyatakan bahwa pengalaman BRIN menempatkan lembaga tersebut dalam posisi yang paling ideal untuk merancang sistem yang mampu memberikan informasi tentang keberadaan ladang ganja dengan cara yang cepat, akurat, dan efisien.

“Kami akan memanfaatkan machine learning dan kecerdasan buatan untuk mengolah data satelit guna mengidentifikasi ladang ganja,” katanya.

Khomaruddin juga menyatakan bahwa BRIN dan Kepolisian Daerah Sumatera Utara telah menjalin kerjasama penelitian yang mengarah pada penemuan lima hektar ladang ganja di Gunung Tor Sihite, Kabupaten Mandailing Natal.

Dia berharap bahwa pemanfaatan teknologi canggih dalam kerjasama tersebut akan memungkinkan pihak berwenang untuk secara signifikan mengatasi masalah yang terkait dengan budidaya ganja.

MEMBACA  S&P 500 jatuh dari rekor tertinggi untuk memulai kuartal kedua dengan posisi kurang menguntungkan

Berita terkait: BNN menangkap jaringan narkoba Asia di Filipina
Berita terkait: BRIN memperingatkan dampak panas yang meningkat pada produksi tanaman pangan Indonesia.