\”Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sedang melibatkan sektor swasta dalam pengembangan bahan kimia organik untuk pembuatan demulsifier guna meminimalkan limbah pengolahan minyak kelapa sawit.
\”Demulsifier ini adalah bahan kimia organik dan food-grade yang berfungsi untuk memisahkan kandungan minyak kelapa sawit dalam fase cair selama proses produksi,\” kata Kepala Pusat Riset Lingkungan dan Teknologi Bersih BRIN, Ario Betha Julianssilfero, dalam pernyataannya, Kamis (21 Nov).
Ia menganggap demulsifier sebagai solusi ramah lingkungan dan mendukung keberlanjutan praktik industri pengolahan minyak kelapa sawit.
Ario menjelaskan bahwa produksi minyak kelapa sawit menghasilkan limbah cair yang dikenal sebagai Palm Oil Mill Effluent (POME), yang seharusnya dikelola dengan baik.
Setiap ton Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit menghasilkan sekitar 600-700 liter POME. Pengolahan satu ton Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit menghasilkan sekitar 600-700 liter POME. Ketika POME dibuang ke lingkungan, mengandung sedikit minyak kelapa yang tersuspensi, berkisar 1,5 hingga 3,6 persen dari total komposisinya.
Berita terkait: Potensi energi terbarukan dari limbah kelapa sawit: KSP
Formula demulsifier yang dikembangkan akan diuji terlebih dahulu dalam skala laboratorium, dengan tujuan mengurangi kerugian minyak kelapa sawit dalam POME sebesar 0,4 persen hingga 0,7 persen.
Penelitian ini didanai oleh Hibah Riset Kelapa Sawit yang diterima oleh BRIN. Formula demulsifier ini kemudian akan diuji dalam skala lapangan di salah satu pabrik kelapa sawit nasional menggunakan teknologi demulsifikasi.
Ario menyatakan bahwa kelapa sawit adalah komoditas ekspor utama sambil menekankan pentingnya inovasi dalam pengolahan melalui kegiatan kolaboratif seperti diskusi kelompok fokus, riset, dan kegiatan lapangan.
\”Kolaborasi ini merupakan titik balik dan momentum bagi kita untuk dapat bekerja sama dengan baik di masa depan,\” katanya.
Berita terkait: BRIN mempelajari penggunaan limbah kelapa sawit sebagai sumber energi terbarukan
Penerjemah: Farhan Arda Nugraha, Yashinta Difa
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Hak cipta © ANTARA 2024