Jakarta (ANTARA) – Uji coba vaksin tuberkulosis (TB) di Indonesia diharapkan akan memberikan manfaat kesehatan masyarakat yang signifikan, menurut Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Taruna Ikrar. Salah satu keuntungan utama, katanya pada hari Rabu, adalah bahwa masyarakat Indonesia akan menjadi yang pertama menerima vaksin TB. Dia menambahkan bahwa vaksin tersebut sangat penting karena Indonesia menempati peringkat kedua secara global dalam kasus TB, dengan lebih dari 1 juta infeksi dan sekitar 125.000 kematian tercatat pada tahun 2023. Ikrar menekankan bahwa vaksinasi adalah salah satu strategi yang paling efektif untuk mengurangi prevalensi TB di negara ini, di mana penyakit tersebut muncul dalam berbagai bentuk. “Itulah mengapa saya yakin ini akan sangat menguntungkan bagi publik. Ada banyak keuntungan,” katanya. Ia menjelaskan bahwa vaksinasi TB juga dapat membantu mencegah peningkatan kasus TB yang resisten terhadap obat, yang saat ini memengaruhi beberapa orang Indonesia. Ikrar menjamin publik bahwa vaksin yang akan diuji aman, setelah menjalani uji praklinis, studi toksisitas, dan uji keamanan yang dilakukan sesuai dengan standar internasional. “Berdasarkan evaluasi ilmiah, kami telah memberikan izin uji klinis vaksin TB di Indonesia,” katanya. “Tidak ada masalah di sini. Vaksin TB akan memberikan banyak manfaat.” Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengkonfirmasi keamanan vaksin tuberkulosis M72 setelah menyelesaikan tahap pertama uji klinisnya dengan sukses. Dia berharap vaksin tersebut bisa diluncurkan secara global sebelum tahun 2029. Penyunting: Anton Santoso Copyright © ANTARA 2025