BPKH atau Badan Pengelola Keuangan Haji Indonesia melalui anak perusahaannya, BPKH Limited, telah menandatangani kontrak manajemen untuk dua hotel di Arab Saudi berkat kerjasama dengan anak perusahaan penyedia layanan haji dan umrah serta syariah Saudi.
“BPKH Limited telah berhasil berinvestasi dalam menyewa satu hotel penuh selama tiga tahun di Madinah untuk musim Umrah, yaitu Hotel Anshar Golden Tulip,” kata Direktur BPKH Limited Sidiq Haryono dalam sebuah pernyataan di sini pada hari Minggu.
Anshar Golden Tulip adalah hotel bintang tiga dengan 725 kamar dan kapasitas untuk 2.800 orang. Selain di Madinah, BPKH Limited juga telah menerima alokasi kamar hotel di Mekah, katanya.
“Kami juga telah menandatangani kontrak untuk mendapatkan alokasi 200 kamar di Hilton Convention Mekah, hotel bintang lima yang terletak sangat dekat dengan Masjidil Haram di Mekah dengan kapasitas 600 hingga 700 orang,” tambah Haryono.
Menurutnya, kesepakatan ini merupakan terobosan besar karena pihaknya berhasil mendapatkan jumlah kamar yang signifikan.
Kesepakatan ini diharapkan dapat memudahkan industri Umrah dan Haji di Indonesia untuk mendapatkan akses ke kamar bintang lima di daerah Haramain, ujar Haryono.
Kontrak manajemen untuk kedua hotel tersebut mulai berlaku sejak 5 Agustus 2024, ungkapnya.
“Kami telah memasarkan kedua hotel tersebut bersama ABT Limited, dan banyak pihak telah menunjukkan minat pada mereka,” katanya.
Haryono optimis bahwa investasi di Anshar Golden Tulip Madinah dan Hilton Convention Hotel Mekah akan memberikan manfaat besar bagi pengelolaan dana haji.
“Kami yakin kedua investasi ini akan memberikan keuntungan yang jauh lebih tinggi daripada instrumen investasi sebelumnya. Semua keuntungan akan dikembalikan untuk meningkatkan layanan bagi jamaah,” katanya.
Berita terkait: Truk PPIH untuk membawa barang-barang jamaah haji yang tertinggal di hotel
Berita terkait: Maharani mengamati 32 hotel di Madinah untuk haji
Translator: Asep Firmansyah, Resinta Sulistiyandari
Editor: Rahmad Nasution
Hak cipta © ANTARA 2024