BPJPH Membuka Pendaftaran Sertifikat Halal Secara Langsung Serentak

JAKARTA – Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama (Kemenag) bersama Satgas Layanan Jaminan Produk Halal (JPH) dan pihak terkait membuka layanan pendaftaran sertifikasi halal secara serentak di 405 titik lokasi yang tersebar di 27 provinsi.

“Layanan pendaftaran on the spot ini merupakan bagian dari rangkaian sosialisasi Wajib Halal Oktober 2024. Kami bersama Satgas Halal dan pihak terkait di daerah turut mendatangi pelaku usaha di titik-titik lokasi ramai dimana banyak pelaku usaha terutama UMKM. Kami membantu dalam proses sertifikasi halal produknya,” ujar Kepala BPJPH Kemenag Muhammad Aqil Irham.

Layanan sertifikasi halal di lokasi ini dilakukan untuk memberikan kemudahan bagi pelaku usaha dalam melakukan pendaftaran sertifikasi halal atau berkonsultasi terkait kewajiban sertifikasi halal.

Menurut Irham, kampanye Wajib Halal Oktober 2024 bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada pelaku usaha, pihak terkait, dan masyarakat bahwa produk yang beredar di Indonesia harus memiliki sertifikat halal. Tahap pertama pemberlakuan kewajiban sertifikasi halal akan dimulai pada Oktober 2024.

Kewajiban sertifikasi halal pada tahap awal berlaku untuk tiga kelompok produk, yaitu makanan dan minuman, bahan baku serta tambahan pangan, dan jasa penyembelihan.

Kegiatan ini melibatkan Satgas Layanan Jaminan Produk Halal di seluruh Indonesia, Lembaga Pendamping Proses Produk Halal, Kementerian Agama di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, serta berbagai pihak lainnya. Sosialisasi ini dilakukan di pusat perbelanjaan, mal, pasar, sentra kuliner, zona UMKM, dan tempat umum lainnya.

Irham berharap dengan sosialisasi ini, para pelaku usaha segera mengurus sertifikat halal. Sebelumnya, pada 5 Maret 2024, BPJPH bersama Satgas Halal dan pihak terkait juga melakukan sosialisasi Wajib Halal Oktober 2024 di 170 titik lokasi di 34 provinsi.

MEMBACA  Aksesori berukuran saku ini langsung meningkatkan kualitas video ponsel saya

Rencananya, sosialisasi akan terus dilakukan hingga Mei 2024 di 170 lokasi berbeda di 34 provinsi dan di 3.000 desa, sehingga total 5.040 titik lokasi pelaku usaha di seluruh Indonesia akan terjangkau.