BPBD mencatat 16 rumah rusak setelah puting beliung lain melanda Bandung

Kabupaten Bandung, Jawa Barat (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat mencatat 16 rumah rusak akibat puting beliung yang melanda sejumlah wilayah Desa Citawa, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Sabtu (24 Februari). Juru bicara BPBD, Hadi Rahmat, mengatakan bahwa puting beliung tersebut mengakibatkan 16 keluarga terdampak, yang terdiri dari 56 orang. Sebuah tim gabungan dari personel BPBD Jawa Barat dan Bandung bersama personel militer dan polisi setempat berupaya memperbaiki atap rumah warga yang rusak. Mereka juga membersihkan puing-puing material bangunan yang roboh. Rahmat menyampaikan bahwa pihaknya telah mengumpulkan data mengenai warga yang rumahnya terdampak bencana. Ia tidak menutup kemungkinan bahwa jumlah rumah rusak kemungkinan akan bertambah. “Tingkat dampak sedang divalidasi. Saat ini, kami masih melakukan penilaian,” kata Rahmat. Selain itu, tidak ada korban jiwa, katanya sambil mengimbau masyarakat untuk tetap waspada karena puncak musim hujan berpotensi terjadi pada bulan Maret. “Masyarakat sebaiknya tetap tenang dan juga waspada akan potensi (bencana) selama musim hujan ini. Mohon waspada terhadap awan gelap. Jika berada di jalan, sebaiknya berhenti terlebih dahulu, atau pindah ke bangunan permanen,” katanya. Pada tanggal 21 Februari, puting beliung dengan kecepatan angin mencapai 36,8 kilometer per jam melanda lima kecamatan di Kabupaten Bandung dan Kabupaten Sumedang. Wilayah terdampak di Kabupaten Bandung berada di Kecamatan Rancaekek, Cicalengka, dan Cileunyi, sementara wilayah terdampak di Kabupaten Sumedang terletak di Kecamatan Jatinangor dan Cimanggung. Menurut Kantor BPBD Jawa Barat, sebanyak 1.191 rumah rusak, mengakibatkan 1.228 keluarga terdampak oleh bencana tersebut. Berita terkait: Pemerintah akan memperbaiki rumah-rumah rusak akibat puting beliung: BNPB Berita terkait: Puting beliung: kabupaten Bandung tetapkan darurat 14 hari.

MEMBACA  Jasa Marga mencatat 1,5 juta kendaraan meninggalkan Jabotabek hingga Lebaran