BP3MI DIY Imbau Warga Verifikasi Penawaran Kerja ke Luar Negeri

Yogyakarta (ANTARA) – Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Yogyakarta pada hari Kamis mendesak masyarakat untuk memastikan keabsahan penawaran kerja di luar negeri sebelum menerima penempatan. Mereka memperingatkan bahwa banyak masalah muncul ketika pekerja berangkat melalui jalur ilegal.

Kepala BP3MI Yogyakarta, Tonny Chriswanto, mengatakan mereka yang berangkat tanpa kontrak yang jelas atau keahlian yang memadai sering menghadapi eksploitasi.

"Jika mereka pergi melalui jalur resmi, pemerintah tahu perlindungan apa yang harus diberikan, dan lebih mudah bagi kami untuk melacak majikannya," ujarnya.

Dia mencatat bahwa kasus sering terjadi ketika pekerja yang sudah berada di luar negeri mengajak teman-temannya untuk bergabung, seringkali tanpa pelatihan, sehingga membuat mereka rentan dan terdampar.

Berita terkait: Pemerintah RI buka pusat migran UPI untuk tingkatkan keterampilan kerja global

Badan tersebut juga menjalankan program pelatihan sebagai bagian dari arahan Presiden Prabowo Subianto setelah transformasi BP2MI menjadi Kementerian Perlindungan Pekerja Migran (KP2MI). Tujuannya adalah untuk mengurangi penempatan non-formal, terutama pekerja rumah tangga, dan meningkatkan penempatan tenaga kerja terampil.

Karena KP2MI tidak memiliki fasilitas sendiri, BP3MI Yogyakarta bekerja sama dengan balai pelatihan di tingkat provinsi. Peserta tinggal di asrama dengan makan gratis dan tunjangan harian.

Gelombang pelatihan pertama di Yogyakarta mencakup terapi spa, perawatan lansia, tata graha, serta kelas bahasa Jepang, Korea, dan Mandarin. Seleksi dilakukan di kantor BP3MI setelah pendaftaran melalui media sosial.

Tonny mengatakan sistem asrama memastikan peserta berkomitmen penuh pada program. Dia menambahkan bahwa Jepang menawarkan peluang yang bagus, tapi kemampuan bahasa tetap kunci. Standar minimalnya adalah N4, level menengah yang membuka akses lebih luas ke pekerjaan.

Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Yogyakarta, Ariyanto Wibowo, mengatakan pemerintah daerah dan BP3MI berkomitmen untuk membimbing pekerja melalui saluran yang sah.

MEMBACA  DPR Indonesia membahas kerjasama makanan dan energi dengan Singapura

"Dengan pelatihan dan penempatan resmi, pekerja migran dari Yogyakarta tidak hanya dapat mendapatkan pekerjaan tetapi juga menerima perlindungan yang layak," katanya.

Berita terkait: Kementerian luncurkan pelatihan agroforestri untuk tingkatkan tenaga kerja

Penerjemah: Primayanti
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2025