Tradisi Tahun Baru Imlek 2025 dirayakan dengan penuh suka cita dan meriah. Di tahun Ular Kayu ini, banyak orang berharap akan mendapatkan kemakmuran dan keberuntungan. Momen ini selalu dirayakan setiap tahun dan identik dengan tradisi Cina seperti memberikan angpao kepada sanak saudara. Tidak menutup kemungkinan bahwa masyarakat Indonesia yang beragama Islam juga menerima angpao dari orang-orang yang merayakan Imlek.
Menerima angpao bukanlah hal yang dilarang menurut Buya Yahya. Hadiah tersebut bisa diterima selama hal tersebut halal untuk dikonsumsi atau digunakan. Menerima angpao dari orang Tionghoa yang merayakan Imlek adalah wujud rasa hormat dan keikutsertaan dalam suka cita mereka. Buya Yahya juga menyatakan bahwa orang Islam boleh memberikan hadiah Imlek kepada mereka yang merayakannya sebagai bentuk simpati terhadap perayaan mereka.
Agama Islam memperbolehkan memberikan dan menerima hadiah, namun tidak dianjurkan bagi orang Muslim untuk ikut serta dalam acara keagamaan yang berbeda. Meskipun memberikan hadiah adalah hal yang diperbolehkan, berpartisipasi dalam ritual keagamaan lain tidak disarankan. Islam mengajarkan untuk menjaga batasan dalam berpartisipasi dalam acara keagamaan yang berbeda.
Sebagai contoh, ketika merayakan Imlek, orang Muslim sebaiknya tidak ikut serta dalam ibadah dan ritual yang dilakukan di kelenteng. Namun, memberikan hadiah Imlek atau mengucapkan selamat kepada mereka yang merayakan masih diperbolehkan. Islam mengajarkan keindahan dalam berinteraksi dengan sesama umat beragama.
Menurut Buya Yahya, Islam mengajarkan untuk menerima dan memberikan hadiah sebagai tanda kebaikan dan simpati terhadap orang lain. Hal ini memperkuat hubungan antar umat beragama dan menunjukkan toleransi dalam berbagai perayaan keagamaan. Sebagai umat Islam, menjaga batasan dalam berpartisipasi dalam ritual keagamaan yang berbeda adalah hal yang penting untuk diperhatikan.