Jayapura, Papua (ANTARA) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan mitigasi bencana merupakan langkah penting untuk mengurangi risiko dan dampak bencana alam serta memperkuat kesiapsiagaan masyarakat.
“Selain kesiapan fisik, masyarakat juga diingatkan untuk tetap waspada terhadap hoaks dan misinformasi seputar bencana yang kerap muncul saat situasi darurat,” kata Kepala BNPB Suharyanto dalam siaran pers yang diterima di sini, Sabtu.
Menurut Suharyanto, mitigasi bencana adalah serangkaian upaya terencana yang dilakukan sebelum bencana terjadi untuk menekan potensi kehilangan jiwa dan kerusakan material.
“Mitigasi termasuk memahami risiko bencana di setiap wilayah, mengenali jenis ancaman, dan menyiapkan diri menghadapi kondisi darurat,” jelasnya.
Dia memaparkan urgensi mitigasi tercermin dari tingginya frekuensi bencana di Indonesia. Sepanjang tahun 2025, BNPB mencatat 3.116 kejadian bencana di seluruh tanah air, didominasi bencana hidrometeorologi seperti banjir, cuaca ekstrem, dan tanah longsor.
“Bencana-bencana itu menyebabkan 1.492 jiwa meninggal, 272 orang hilang, 7.751 luka-luka, serta jutaan warga terdampak dan mengungsi. Kerusakan signifikan juga terjadi pada permukiman dan infrastruktur,” ujarnya.
BNPB mendorong masyarakat memahami potensi bahaya di lingkungannya, seperti banjir, tanah longsor, gempa bumi, dan erupsi gunung api.
“Langkah mitigasi dasar meliputi menyusun rencana evakuasi keluarga, mengidentifikasi jalur evakuasi dan titik kumpul aman, serta memahami tindakan yang perlu dilakukan sebelum, saat, dan sesudah bencana,” imbuhnya.
Di luar mitigasi fisik, kesiapan informasi juga menjadi perhatian, mengingat hoaks dan misinformasi tentang bencana sering beredar di media sosial dan pesan berantai, terutama saat bencana terjadi.
“Informasi yang tidak akurat dapat memicu kepanikan, membuat publik mengambil keputusan salah, serta menghambat upaya evakuasi dan penanggulangan bencana,” tegas Suharyanto.
Berita terkait: Lima Wilayah di Bali Terendam Banjir usai Hujan Berhari-hari Terkait Sistem 93S
Berita terkait: Lebih dari 817.000 Warga Masih Mengungsi di Aceh Pasca Banjir Besar: BNPB
Berita terkait: Ancaman Siklon: Ahli Desak Indonesia Perkuat Mitigasi Bencana
Penerjemah: Ardiles, Kenzu
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025