Jakarta (ANTARA) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menyiapkan helikopter, pesawat, dan operasi modifikasi cuaca sebagai bagian dari strategi nasional untuk mengatasi musim kemarau dan potensi kebakaran hutan dan lahan tahun ini.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Bencana BNPB, Abdul Muhari, mengatakan di sini pada hari Senin bahwa memastikan kesiapan helikopter, pesawat, dan operasi modifikasi cuaca adalah fokus utama lembaga tersebut untuk mengantisipasi kebakaran.
“Tahun ini, BNPB telah menyiapkan tujuh helikopter patroli dan empat helikopter pembom air yang telah dikerahkan ke berbagai provinsi prioritas. Selain itu, satu pesawat untuk operasi modifikasi cuaca telah beroperasi di Riau sejak 4 Mei (2025),” katanya.
Menurut Muhari, helikopter pembom air tidak hanya menjatuhkan air dari udara, tetapi juga digunakan untuk mengisi tangki fleksibel yang ditempatkan di lokasi strategis yang memiliki kapasitas lima ribu liter. Tangki-tangki tersebut digunakan oleh tim lapangan untuk menyemprotkan air ke titik-titik api.
Selain itu, BNPB telah mulai menerapkan pendekatan rekayasa cuaca. Pada fase awal musim kemarau, operasi modifikasi cuaca telah dilakukan untuk mengisi cadangan air di waduk, kolam, dan danau di daerah-daerah yang rentan terhadap kebakaran hutan dan lahan.
Pada tanggal 29 April, digelar apel kesiapsiagaan tingkat nasional untuk mengumpulkan data tentang kekuatan kerja, termasuk jumlah personel dari berbagai kementerian dan lembaga, serta memeriksa kesiapan peralatan.
“Kami ingin memastikan bahwa semua personel benar-benar siap,” katanya.
Muhari menambahkan bahwa pengalaman dari tahun 2023, ketika tidak ada kabut asap lintas batas yang mempengaruhi negara tetangga, mencerminkan keberhasilan mengadopsi pendekatan terpadu dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan.
Berita terkait: Forest, land fire: RI boosts ties with nations affected by smoke
Berita terkait: RI pursuing transboundary haze control center plan
Translator: M Riezko, Raka Adji
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2025