BNPB menambahkan lokasi evakuasi untuk korban erupsi Gunung Lewotobi

Aceh (ANTARA) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Indonesia mengungkapkan pada hari Minggu bahwa distribusi lokasi evakuasi sedang diperluas untuk memungkinkan semua korban letusan Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), untuk diakomodasi.

Menurut Kepala Pusat Data Bencana, Informasi, dan Komunikasi BNPB Abdul Muhari, beberapa lokasi telah disiapkan sebagai lokasi evakuasi di Flores Timur, termasuk ruang kelas Sekolah Dasar Katolik Etobi di Kecamatan Titehena.

“Sebanyak 1.049 warga dari tujuh desa telah diakomodasi di Sekolah Dasar Katolik Etobi sejak Sabtu pagi,” katanya.

Jumlah lokasi evakuasi perlu ditingkatkan karena jumlah pengungsi di kamp-kamp pengungsian di Flores Timur, jelas Muhari.

Sebanyak 8.431 dari 10 ribu pengungsi telah tinggal di pos pengungsian di Kecamatan Titihena, Wulanggitang, Ile Bura, Demon Pagong, Larantuka, Ile Mandiri, dan Adonara Timur sejak Gunung Lewotobi Laki-laki meletus pada 4 November, katanya.

BNPB akan terus memberikan bantuan terbaik kepada warga setempat yang terdampak letusan, termasuk tenda tambahan jika ruang kelas tidak lagi mencukupi untuk menampung mereka, katanya.

Muhari menyatakan upaya ini merupakan bagian dari respons badan tersebut terhadap rekomendasi Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral untuk memperluas radius zona bahaya letusan menjadi sembilan kilometer di sektor barat daya-utara barat laut dan tujuh kilometer dari puncak kawah gunung berapi.

Perluasan radius zona bahaya telah memicu peningkatan jumlah warga yang harus sementara dipindahkan ke lokasi evakuasi, katanya.

Muhari menjamin bahwa pihaknya telah menyiapkan semua kebutuhan dasar, seperti makanan, obat-obatan, dan peralatan evakuasi tambahan, termasuk air bersih dan toilet portabel untuk memastikan kebutuhan sanitasi semua pengungsi.

BNPB juga mengimbau warga tetap tenang, mengikuti arahan pemerintah, dan menghindari informasi yang tidak terverifikasi mengenai letusan. Sebaliknya, mereka disarankan untuk hanya mengandalkan sumber informasi resmi, tambahnya.

MEMBACA  KOOPS HABEMA menembak dua anggota OPM, termasuk pelawan TNI