Jakarta (ANTARA) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan pelatihan kepada masyarakat dalam mitigasi atau pengurangan dampak tsunami melalui program Desa Tangguh Bencana.
“Indonesia sudah memiliki program Desa Tangguh Bencana, kami juga memiliki pendanaan dari Bank Dunia dan bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk peringatan dini menggunakan peralatan yang disediakan,” kata Kepala BNPB Suharyanto pada hari Kamis.
“Jika terjadi tsunami, masyarakat telah dilatih untuk segera dievakuasi,” tambahnya.
Salah satu simulasi pelatihan melibatkan peringatan gelombang tsunami 8 meter, dengan masyarakat memiliki 80 menit untuk dievakuasi, katanya.
“Berdasarkan prediksi, dalam pelatihan oleh BMKG, tsunami 8 meter memberikan waktu 80 menit untuk dievakuasi. Kami terus melatih masyarakat dalam evakuasi 80 menit,” katanya.
Menurut Suharyanto, bencana seperti gempa bumi dan tsunami masih belum dapat diprediksi dengan akurat.
Namun, di Indonesia, di mana tiga lempeng Bumi bertemu, bencana seperti megathrust atau gempa bumi dengan magnitudo di atas 8.0 pada lempeng di daerah Pacitan, Jawa Timur, atau Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat, bisa terjadi kapan saja, katanya.
“Kita harus terus meningkatkan kesadaran masyarakat. Kami juga secara bertahap membangun kesadaran bagi masyarakat di daerah bencana karena mereka berada di daerah berbahaya. Jika BMKG mengeluarkan peringatan, mereka dapat segera dievakuasi ke titik yang ditentukan,” katanya.
Dia menekankan bahwa bencana seperti gempa bumi tidak terjadi secara tiba-tiba, tetapi cenderung berulang dan bisa terjadi lagi setelah beberapa tahun.
“Sebagai contoh, seperti tsunami di Aceh. Apakah hanya terjadi pada tahun 2004? Tidak, karena jika kita melihat ke belakang, itu sudah pernah terjadi sebelumnya. Gempa bumi dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, juga terjadi 40–50 tahun sebelumnya,” katanya.
“Terkadang, orang lupa ketika generasi berganti, jadi kita harus terus mengingatkan mereka,” tambahnya.
Berita terkait: Memperkuat mitigasi, kesiapsiagaan untuk mengantisipasi ancaman bencana
Berita terkait: Aceh perlu meningkatkan pendidikan bencana bagi anak muda: Jepang
Translator: Lintang Budiyanti, Resinta Sulistiyandari
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Hak cipta © ANTARA 2025