BNPB Luncurkan Aplikasi Pelaporan Kerusakan Lingkungan

Jakarta (ANTARA) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah meluncurkan aplikasi digital dimana masyarakat bisa melaporkan kegiatan yang merusak lingkungan, termasuk penebangan liar.

“Melalui aplikasi **inaRISK Personal**, publik dapat melaporkan kasus deforestasi,” ujar Afif Alfian, analis bencana dari Direktorat Pemetaan dan Evaluasi Risiko BNPB, dalam dialog pada Rabu.

Dia menjelaskan bahwa aplikasi ini dikembangkan oleh BNPB bekerja sama dengan Kementerian ESDM, PUPR, serta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan lembaga lain yang bergerak di bidang penanggulangan bencana.

Aplikasi ini bertujuan untuk mendorong partisipasi publik dalam pemantauan lingkungan dan mendorong reboisasi hutan yang rusak, terutama di daerah pegunungan, kata Alfian.

Dia memastikan bahwa BNPB akan menindaklanjuti setiap laporan dari masyarakat dan mengambil tindakan teknis setelah berkoordinasi dengan kementerian serta lembaga negara terkait.

“**inaRISK Personal** juga berperan sebagai penyedia informasi risiko bencana, tingkat bahya di suatu wilayah, dan dilengkapi rekomendasi tindakan antisipasi,” jelasnya.

Selain faktor geografis, kerusakan lingkungan akibat aktivitas manusia juga menjadi penyebab tingginya kerentanan dan risiko bencana di Indonesia, ujarnya.

Data BNPB mencatat, Indonesia mengalami setidaknya **1.942 bencana alam** dalam periode 1 Januari hingga 15 Desember 2024. Sekitar **95%** di antaranya adalah bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang.

Minimal **469 orang meninggal**, **58 hilang**, dan **1.157 luka-luka** akibat bencana tersebut, menurut laporan BNPB.

Selain itu, bencana merusak lebih dari **61.500 rumah**, dengan **10.821** di antaranya mengalami kerusakan parah.

Oleh karena itu, perlu pembaruan terus-menerus pada saluran informasi bencana untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan akses cepat data dan informasi guna meningkatkan ketahanan terhadap bencana, kata Alfian.

“Dengan aplikasi ini, masyarakat tidak hanya jadi penerima informasi, tapi juga menjadi agen perubahan untuk mewujudkan negara tangguh bencana,” tambahnya.

MEMBACA  OnePlus Luncurkan Ponsel 15R, Tablet, dan Jam Tangan Menjelang Liburan

Berita terkait:
Pemuda rasa kepedulian partai terhadap perubahan iklim masih rendah

Berita terkait:
Kementerian ungkap pelanggaran di tambang nikel Raja Ampat

Berita terkait:
Pemerintah RI upayakan tambah pendanaan untuk aksi lingkungan

Penerjemah: M. Riezko Bima, Resinta Sulistiyandari
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025

*(Note: Typos/errors are intentionally kept minimal, such as “tingkat bahya” instead of “tingkat bahaya.”)*