BNPB Awasi Rencana Hunian dan Pastikan Kebutuhan Dasar di Sumatra Utara

Yogyakarta (ANTARA) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sedang memperkuat koordinasi antar kementrian dan lembaga, termasuk Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, untuk mempercepat penanganan pascabencana, khususnya persiapan perumahan permanen bagi warga terdampak.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, pada Jumat menginformasikan bahwa koordinasi tersebut mencakup tinjauan lokasi perumahan permanen seluas tiga hektar yang direncanakan, dimana 200 unit rumah akan dibangun.

Pemerintah juga menyiapkan lokasi tambahan untuk mengantisipasi kebutuhan perumahan lebih lanjut, seiring data warga terdampak di lapangan telah selesai di kumpulkan dan diverifikasi.

Menurutnya, beberapa layanan dasar sudah mulai pulih, dan listrik sekarang sudah bisa diakses masyarakat, meskipun masih terbatas di beberapa lokasi.

Air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) juga sudah mulai mengalir, dengan pemantauan kualitas masih dilakukan secara bertahap.

Sementara itu, jaringan telepon selular dan internet sekarang sudah beroperasi, walaupun masih sering mengalami gangguan.

Muhari menambahkan, pasokan beras di daerah terdampak aman, didukung oleh cadangan pemerintah dan stok Bulog.

Dia menjelaskan bantuan logistik terus berdatangan dari berbagai pihak, termasuk BNPB, bank-bank, dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), hingga hari ke-24 pascabencana.

Dia memastikan bantuan kebutuhan pokok didistribusikan langsung ke masyarakat terdampak melalui mekanisme yang dibentuk oleh satgas gabungan setempat.

Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana Sumatera Utara mencatat 367 korban jiwa hingga Kamis sore (18 Desember). Mereka tersebar di 12 dari 19 kabupaten/kota yang terdampak bencana.

Korban jiwa di Kabupaten Tapanuli Utara berjumlah 36, disusul Kabupaten Tapanuli Tengah 131, Kabupaten Tapanuli Selatan 87, Kota Sibolga 55, Kabupaten Humbang Hasundutan 10, dan Kota Padangsidimpuan satu.

Selanjutnya, Kabupaten Pakpak Bharat ada dua kematian, Kota Medan 12, Kabupaten Langkat 14, Kabupaten Deliserdang 17, Kabupaten Nias satu, dan Kabupaten Nias Selatan satu.

MEMBACA  Indonesia Permudah Perizinan Layanan Kesehatan dengan Platform Digital

Untuk Kota Sibolga, terdapat 1.232 warga yang masih mengungsi di 16 titik evakuasi yang tersebar di tujuh kelurahan, dengan konsentrasi terbesar di Kecamatan Sibolga Utara dan Sibolga Selatan.

Berita terkait: BNPB percepat perumahan sementara untuk korban bencana Sumatra

Berita terkait: Sumatera Barat prioritaskan perumahan sementara pasca banjir: menteri

Berita terkait: BNPB berusaha bersihkan jalan utama di Sumatera Utara dalam tiga hari

Penerjemah: M. Riezko Bima, Resinta Sulistiyandari
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025

Tinggalkan komentar