BMKG menggunakan teknologi untuk mengurangi potensi tsunami di Gunung Ruang

Jakarta (ANTARA) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sedang memanfaatkan semua sumber daya teknologi untuk memantau dan mengurangi potensi tsunami sesuai dengan peningkatan status Gunung Ruang di Sulawesi Utara.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menyatakan di sini pada hari Kamis bahwa ada lima sumber daya teknologi, seperti peralatan Tide Gauge dan Sistem Cuaca Maritim Otomatis di Kepulauan Sangihe, Bitung, dan Pulau Siau.

BMKG memastikan bahwa setiap teknologi ini dioperasikan secara optimal bersama dengan petugas dari Badan Informasi Geospasial (BIG) dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk memantau potensi tsunami akibat letusan Gunung Ruang.

\”Bersama dengan PVMBG, kami terus memantau ketinggian permukaan laut untuk mengantisipasi potensi tsunami di sekitar Gunung Ruang,\” ujar Daryono.

Ia menjelaskan bahwa dalam ilmu geologi, letusan gunung berapi berpotensi menyebabkan tsunami, dan dampaknya juga bisa cukup besar.

Hal ini disebabkan oleh fenomena runtuhnya lereng atau runtuhnya sebagian atau seluruh tubuh gunung.

Meskipun belum terjadi, ia menekankan perlunya waspada terhadap fenomena tersebut, karena berdasarkan catatan BMKG, kejadian seperti itu pernah tercatat di Gunung Ruang pada tahun 1871, yang menyebabkan tsunami setinggi 25 meter dan menewaskan sekitar 400 orang.

\”Tetap waspada, namun, selain itu, hasil pemantauan BMKG sejauh ini menunjukkan bahwa semua kondisi laut normal, dan tidak ada anomali seperti yang ditakuti,\” ujarnya.

Sebelumnya, data PVMBG menyatakan bahwa selama 24 jam terakhir, telah terjadi lima letusan setinggi 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang.

Letusan eksplosif menyebabkan suara gemuruh, gempa bumi, dan kilatan petir vulkanik.

During the April 1-17, 2024, period, PVMBG mencatat 1.439 gempa vulkanik dalam, 569 gempa vulkanik dangkal, enam gempa tektonik lokal, dan 167 gempa tektonik dalam di Gunung Ruang.

MEMBACA  Kacau di Suriah, Para Jenderal Rusia Melarikan Diri dan Meninggalkan Senjata serta Kendaraan Tempur

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengonfirmasi bahwa 272 keluarga, atau 828 warga, di Tagulandang Biaro Pulau Siau dievakuasi dengan kapal akibat letusan Gunung Ruang dari Selasa hingga Rabu.

Berita terkait: Korban letusan Gunung Ruang membutuhkan tikar, selimut, tenda: BNPB

Berita terkait: Sebanyak 272 keluarga dievakuasi akibat letusan Gunung Ruang: BNPB

Penerjemah: M. Riezko Bima Elko Prasetyo, Katriana
Editor: Azis Kurmala
Hak cipta © ANTARA 2024