Jakarta (ANTARA) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan satgas penanganan kebakaran hutan dan lahan untuk tetap waspada hingga Agustus, karena beberapa wilayah masih mengalami puncak musim kemarau.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyampaikan hal itu dalam rapat koordinasi nasional pengelolaan kebakaran hutan dan lahan di Jakarta pada Senin. Menurutnya, wilayah selatan Pulau Sumatra, termasuk Sumatera Selatan dan Lampung, masih akan mengalami puncak kemarau sampai Agustus.
“Sebagian besar Kalimantan sudah mengalami puncak kemarau pada Juni dan Juli, tapi beberapa wilayah lain masih akan mengalaminya hingga Agustus. Karena itu, kita semua harus tetap siaga sampai Agustus,” ujarnya.
Dia khusus mengingatkan Provinsi Riau bahwa curah hujan dalam 10 hari pertama Agustus diprediksi sangat rendah, hanya 20-50 milimeter, terutama di bagian utara dan barat.
Namun, curah hujan diperkirakan akan naik jadi 150 milimeter per 10 hari pada 20 hari terakhir Agustus.
Meskipun hujan akan meningkat, indeks Fine Fuel Moisture Code (FFMC) menunjukkan lapisan tanah atas tetap sangat mudah terbakar, mencapai kondisi kritis mulai 30 Juli 2025 dan baru mereda setelah 3 Agustus.
Oleh karena itu, BMKG menekankan pentingnya kewaspadaan bagi petugas patroli darat dan udara, serta pelaksanaan operasi penyiraman dari udara dan modifikasi cuaca bila diperlukan.
“Pastikan tidak ada lagi aktivitas pembakaran karena kondisi cuaca sangat kering dengan hujan minim, ditandai warna merah di peta prakiraan,” tegas Kepala BMKG.
Berita terkait: Hujan buatan BMKG padamkan semua titik panas di Riau
Berita terkait: BMKG perluas modifikasi cuaca ke Kalimantan Barat dan Sumatra
Penerjemah: M Riezko, Raka Adji
Editor: Primayanti
Hak Cipta © ANTARA 2025