Rabu, 8 Oktober 2025 – 11:35 WIB
Bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, lagi ramai diperbincangkan karena roboh dan ada korban jiwa. Tapi dibalik musibah ini, banyak orang malah penasaran sama kehidupan para santri dan sistem pendidikannya, termasuk soal biaya masuk yang ternyata sangat terjangkau.
Berdasarkan brosur resmi dari Lembaga Pesantren Al Khoziny Buduran Sidoarjo tahun 2023 yang ada di Instagram @alkhoziny_buduran, total biaya awal untuk santri baru kira-kira sekitar Rp1,6 juta (biaya bisa berubah untuk tahun 2025). Jumlah ini sudah termasuk biaya pendaftaran, perlengkapan santri, dan kebutuhan administrasi lainnya. Ini kisaran harganya.
Rinciannya adalah sebagai berikut:
- Pendaftaran Pondok Pesantren: Rp400.000
- Pendaftaran Madrasah Diniyah: Rp250.000
- Baju Seragam dan Atribut Santri: Rp20.000 – Rp120.000 (termasuk baju batik, baju putih, olahraga, dan peci Al Khoziny)
Untuk biaya bulanan, santri cuma perlu bayar SPP Pondok dan Madrasah Diniyah sebesar Rp75.000 – Rp80.000. Sedangkan untuk sekolah formal (MTs, MA) biaya pendaftarannya sekitar Rp500.000.
Alumni Cerita Soal Biaya Hidup Santri
Salah satu alumni yang juga wali santri, Abdul Wahid, yang keluarganya ikut menjadi korban dalam musibah robohnya pondok pesantren, ngungkapin bahwa biaya pendidikan di Al Khoziny sangat ringan.
"Murah kok. Biaya sekolahnya, pondoknya, listriknya cuma segitu (sekitar Rp80 ribu). Uang yang saya kirim untuk anak saya itu berapa ya? Sekitar Rp800 ribu per bulan itu sudah termasuk buat kos dan bayar SPP semuanya," kata Wahid, seperti dikutip dari YouTube tvOne pada Rabu, 8 Oktober 2025.
Pondok Pesantren Al Khoziny sendiri sudah berdiri sejak tahun 1927 dan sudah menghasilkan ribuan santri yang tersebar di berbagai daerah. Walaupun umurnya hampir satu abad, pesantren ini tetap eksis dengan sistem pendidikan yang terstruktur, mulai dari madrasah diniyah, sekolah formal, sampai program tahfidz Al-Quran.