BI Salurkan Insentif Likuiditas Rp 388 Triliun untuk Pacu Kredit Perbankan

Rabu, 17 Desember 2025 – 18:46 WIB

Jakarta, VIVA – Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo memastikan, hingga Selasa, 16 Desember 2025, pihaknya sudah menyalurkan total insentif dari Kebijakan Likuiditas Makroprudensial (KLM) sebesar Rp 388,1 triliun. Tujuannya untuk mendorong penyaluran kredit perbankan ke sektor-sektor prioritas guna mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional.

Dia menjelaskan rinciannya, Bank BUMN tercatat menerima porsi terbesar yaitu Rp 177,1 triliun, disusul Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) sebesar Rp 169,5 triliun, Bank Pembangunan Daerah (BPD) Rp 34,6 triliun, dan Kantor Cabang Bank Asing (KCBA) sebesar Rp 7 triliun.

“Secara sektoral, insentif KLM disalurkan ke sektor-sektor prioritas pemerintah, seperti pertanian, industri dan hilirisasi, jasa termasuk ekonomi kreatif, konstruksi, real estate dan perumahan, UMKM, koperasi, inklusi, dan berkelanjutan,” ujar Perry di Jakarta, Rabu (17/12/2025).

Gubernur BI, Perry Warjiyo

Untuk memperkuat dampak kebijakan ini, BI menyesuaikan besaran insentif KLM yang berlaku mulai 16 Desember. Caranya dengan meningkatkan insentif bagi bank yang menurunkan suku bunga kredit lebih cepat (interest rate channel) dari maksimal 0,5 persen menjadi 1,0 persen dari Dana Pihak Ketiga (DPK).

Sementara itu, total besaran insentif KLM tetap dipertahankan paling tinggi 5,5 persen dari DPK. Karena itu, insentif KLM untuk penyaluran kredit ke sektor tertentu yang ditetapkan BI (lending channel) disesuaikan dari semula maksimal 5 persen menjadi maksimal 4,5 persen dari DPK.

BI memutuskan untuk meningkatkan insentif ini karena penurunan suku bunga kredit perbankan dinilai masih lambat.

“Penurunan suku bunga kredit perbankan cenderung lebih lambat dan karenanya perlu terus didorong, yaitu sebesar 24 bps dari 9,20 persen di awal 2025 menjadi 8,96 persen pada November 2025,” jelasnya.

MEMBACA  Power bank seharga $49 yang selalu saya simpan di mobil saya memiliki kekuatan super untuk menyalakan kembali.

Sebagai informasi, Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Bulan Desember 2025 memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan BI-Rate di level 4,75 persen. Suku bunga deposit facility dan lending facility juga dipertahankan masing-masing di level 3,75 persen dan 5,5 persen.

Tinggalkan komentar