BGN Tutup 106 Dapur Umum Akibat Keracunan Massal

Selasa, 21 Oktober 2025 – 04:00 WIB

Jakarta, VIVA – Badan Gizi Nasional (BGN) telah menutup Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau unit dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tidak sesuai dengan standar operasional.

Baca Juga:
Ibas Ingatkan Program MBG Harus Dikelola Transparan: Jangan Ada Penyelewengan

BGN mengambil langkah tegas ini setelah terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) keracunan massal yang dialami oleh siswa sekolah dan juga guru-guru beberapa waktu yang lalu, setelah mereka menyantap MBG.

"Sekarang ada 106 unit yang dihentikan operasionalnya, baru 12 yang kami buka kembali," ungkap Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, kepada para wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, pada Senin, 20 Oktober 2025.

Baca Juga:
Prabowo Nilai Kasus Keracunan MBG Masih Dalam Koridor Manusiawi

Di sisi lain, Dadan menegaskan bahwa pihaknya sudah bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan RI dalam memperbarui data kasus keracunan MBG. Data tersebut, kata Dadan, bisa dipantau langsung melalui laman resmi BGN.

Menu Makan Bergizi Gratis (MBG) terdiri dari nasi, ayam, dan sayur

Baca Juga:
Prabowo Minta Kepala BGN Sediakan Sendok agar Siswa Tak Santap MBG Pakai Tangan

Dadan juga mengungkapkan adanya pergeseran target penerima manfaat program MBG. Sebanyak 82,9 juta penerima manfaat ditargetkan tercapai sampai Februari 2026. Sebelumnya, target ini diharapkan tercapai pada akhir tahun ini.

Dadan menambahkan bahwa pergeseran target ini disebabkan oleh beberapa kendala yang menghambat proses distribusi dan verifikasi penerima. Meski begitu, Dadan berupaya agar target 82,9 juta penerima MBG dapat tercapai paling lambat pada akhir tahun 2025.

"Kita usahakan. Paling lambat Februari lah. Tapi kami yakin masih bisa mengejarnya, tergantung intensitas gangguan yang terjadi. Karena sekarang tidak hanya di darat, di udara pun kita sudah mulai diganggu," jelas Dadan.

MEMBACA  Saham Tertekan Akibat Eskalasi Ketegangan Perdagangan

"Ada hal-hal darurat dan sebagainya yang harus kita atasi, termasuk di udara. Ketika sistem kita diganggu, otomatis proses verifikasi juga terganggu. Jadi kadang ada gangguan seperti itu yang memang sedang kita atasi terus-menerus," imbuhnya.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa program andalannya, Makan Bergizi Gratis (MBG), sudah mencapai 36,7 juta penerima manfaat. Ia menjelaskan bahwa pemerintah telah menyediakan 1,4 miliar porsi makanan yang telah dibagikan kepada penerima manfaat sejak 6 Januari 2025.

Hal tersebut disampaikan oleh Prabowo dalam pidatonya di Sidang Kabinet Paripurna, di Istana Negara, Jakarta, pada Senin, 20 Oktober 2025.

“Hari ini sudah 1.410.000.000 porsi telah dimasak dan dibagikan sejak 6 Januari 2025. Saat ini ada 36.700.000 anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita yang sudah menerima makan bergizi gratis ini,” ucap Prabowo.

Halaman Selanjutnya
Prabowo membeberkan bahwa keracunan akibat MBG saat ini tercatat sebanyak 8 ribu kasus. Ia menyebutkan bahwa secara statistik, kasus itu tercatat 0,0007 persen dari total 1,4 miliar porsi MBG yang telah dibagikan. Menurutnya, kekurangan ini masih termasuk dalam koridor yang manusiawi.