Jakarta (ANTARA) – Badan Gizi Nasional (BGN) menyampaikan pada Senin bahwa sekitar 560 dapur dalam program Makanan Bergizi Gratis (MBG), yang secara resmi disebut unit layanan pemenuhan gizi (SPPG), telah mendapatkan sertifikat higiene dan sanitasi (SLHS).
Kepala BGN Dadan Hindayana mengatakan di Jakarta bahwa 13.245 SPPG telah dibangun di seluruh Indonesia, dan semuanya sedang menjalani proses sertifikasi untuk memastikan standar keamanan pangan terpenuhi.
Dia menambahkan bahwa dapur MBG baru harus terlebih dahulu berkoordinasi dengan dinas kesehatan setempat untuk memastikan kepatuhan penuh terhadap peraturan pemerintah sebelum memulai operasi.
“Insya Allah, semua dapur MBG akan segera tersertifikasi,” kata Hindayana.
Dalam sidang kabinet paripurna Merah Putih di Jakarta pada 20 Oktober, Presiden Prabowo Subianto menyatakan program MBG telah menjangkau hampir 37 juta anak sekolah, balita, ibu menyusui, dan wanita hamil di seluruh Indonesia.
Berita terkait: Indonesia freezes 112 MBG kitchens amid food safety push
Meski telah mencapai prestasi tersebut, Prabowo mendorong kementerian dan pemerintah daerah untuk meningkatkan pengawasan program setelah ada laporan masalah kesehatan di beberapa daerah karena kualitas makanan yang buruk dan pelanggaran keamanan oleh beberapa SPPG.
Sebagai tanggapan, pemerintah telah memperkenalkan langkah-langkah yang lebih ketat, termasuk menyusun peraturan presiden yang mewajibkan standar keamanan lebih ketat dan menyelenggarakan pelatihan teknis bagi penangan makanan di seluruh Indonesia.
BGN juga telah menangguhkan 112 dapur MBG yang diduga lalai atau gagal memenuhi standar yang diperlukan.
Semua SPPG sekarang diharuskan menyiapkan makanan di ruangan ber-AC, memperoleh sertifikasi SLHS, serta mematuhi standar Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP), jaminan halal, dan pedoman penggunaan air bersih.
Pemerintah lebih lanjut mewajibkan penggunaan air kemasan galon untuk memasak, sterilisasi nampan makanan, dan pengujian makanan sebelum distribusi untuk menjamin keamanan.
Otoritas menyatakan langkah baru ini bertujuan membantu program MBG mencapai target 83 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia pada awal 2026.
Berita terkait: Indonesia targets 82.9 million free meal recipients by March 2026