Jumat, 12 Desember 2025 – 14:32 WIB
Jakarta, VIVA – Badan Gizi Nasional (BGN) semakin mengencangkan standar operasional prosedur (SOP) setelah insiden mobil mitra Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang mengantar Makan Bergizi Gratis (MBG) menabrak siswa dan guru di SDN Kalibaru 01, Cilincing, Jakarta Utara.
Baca Juga:
Kepala BGN soal Mobil MBG Tabrak Siswa: Sopir Punya SIM, Mungkin Kurang Berpengalaman
Kepala BGN Dadan Hindayana dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, menegaskan pihaknya terus memantau kondisi korban, berkoordinasi dengan rumah sakit, dan memastikan mereka mendapat penanganan maksimal, serta melakukan evaluasi menyeluruh terhadap operasional SPPG.
Mobil MBG Tabrak Siswa SD
Baca Juga:
Empat Orang Ditemukan Tewas dalam Mobil di Tol Tegal
Dadan menjelaskan, pelayanan MBG di sekolah itu telah berjalan baik sejak 24 Maret 2025 sebelum sopir reguler jatuh sakit dalam dua hari terakhir dan digantikan oleh sopir cadangan.
"Setelah kami cek, alhamdulillah sopirnya punya surat izin mengemudi (SIM), tapi mungkin kurang pengalaman. Kami masih mendalami penyebabnya," ujarnya.
Baca Juga:
Lilo Korban Terparah Mobil MBG Tabrak Kerumunan Siswa SDN Kalibaru 01: Rahangnya Retak, 18 Gigi Rontok
Hasil pemeriksaan awal dari kepolisian menunjukkan bahwa kendaraan Mitra SPPG tersebut dalam kondisi bagus. Sistem rem dan mesin berfungsi baik karena mobil keluaran 2024. Namun, berdasarkan keterangan lapangan, sopir pengganti diduga dalam kondisi kurang sehat karena kurang tidur sehingga memicu kesalahan saat bermanuver di area menanjak.
Dadan juga menyampaikan perkembangan terbaru korban, di mana ada 11 anak yang sudah pulang ke rumah masing-masing.
"Kemudian ada empat yang sedang ditangani di Rumah Sakit Cilincing, dan ada yang dirawat di RS Koja tujuh orang, termasuk satu guru. Dua di antaranya memang harus dirawat intensif," paparnya.
Dadan menambahkan, satu korban dalam kondisi sangat stabil, sementara satu lainnya ditangani tiga dokter secara intensif. BGN juga memastikan dukungan penuh pada keluarga korban.
Sebagai langkah pencegahan, BGN memperketat SOP kendaraan, termasuk mekanisme penggantian sopir cadangan.
"Ya tentu saja, karena selama ini kan kita sudah lakukan, bahkan di dalam petunjuk teknis kami sudah tertulis bahwa mobil sebelum dipakai untuk pengiriman itu wajib dicek setiap waktu. Dengan adanya kasus penggantian sopir, ini jadi masukan baru bagi BGN dan kepala SPPG agar lebih hati-hati mengganti atau memilih sopir cadangan yang kualifikasinya sama," tuturnya.
Halaman Selanjutnya
Sementara terkait proses hukum, BGN menyerahkan sepenuhnya kepada kepolisian. Sebagai tindak lanjut, BGN memastikan penggantian sementara kendaraan operasional dengan unit lain milik mitra SPPG sampai proses evaluasi dan investigasi selesai.