Senin, 30 Juni 2025 – 10:00 WIB
Jakarta, VIVA – Mobil listrik dikenal lebih senyap, halus, dan nyaman dibanding mobil bensin. Bagi yang duduk di kursi pengemudi, pengalaman berkendaranya bisa lebih rileks.
Baca Juga:
Baru Banget Dijual dan Laku Keras, Xiaomi YU7 Sudah Kena Masalah
Tapi bagi penumpang, ceritanya bisa beda. Banyak orang di medsos curhat soal rasa mual atau mabuk perjalanan yang lebih sering muncul saat naik mobil listrik.
Apa ini cuma sugesti? Ternyata enggak.
Baca Juga:
Mobil Listrik Bekas Mulai Diburu, Tesla Cuma Rp400 Juta
Menurut ilmuwan yang diwawancarai The Guardian, mabuk perjalanan di mobil listrik itu nyata, dilansir VIVA dari Carscoops. Bahkan, mereka tahu penyebabnya.
Yang unik, banyak yang gak pernah mual naik mobil bensin, tapi malah mengalaminya di mobil listrik, meski mobilnya gak dipacu kencang.
Baca Juga:
Xiaomi YU7 Laris Manis, Inden Mengular hingga 2027
Ada beberapa alasan kenapa mobil listrik bikin penumpang mual. Pertama, cara mengemudinya. Kedua, respons otak terhadap sinyal-sinyal selama perjalanan.
- Soal Pengemudi
Kalau pernah nyetir mobil listrik, pasti tahu torsi langsung keluar saat pedal gas diinjak. Akselerasi cepat di kecepatan rendah jadi ciri khas EV. Tapi ini juga bikin laju mobil terasa nyentak kalau pengemudi belum terbiasa. - Soal Pengereman
Mobil listrik pakai regenerative braking. Saat pedal gas dilepas, mobil langsung melambat tanpa injak rem. Kalau regen-nya tinggi, perlambatannya bisa bikin pusing.Otak kita terbiasa dengan suara mesin dan getaran mobil bensin. Karena mobil listrik lebih senyap, otak kehilangan "petunjuk", dan ini bisa picu mual.
William Emond, peneliti PhD, bilang mual terjadi karena otak belum terbiasa dengan lingkungan gerak baru.
"Sama kayak orang yang mabuk di gravitasi nol, otak perlu waktu untuk adaptasi," kata Emond.
Beberapa ahli sarankan pabrikan tambahkan elemen visual di kabin, misalnya pencahayaan yang berubah sesuai akselerasi, biar otak lebih gampang memahami gerakan.
Jadi, kalau kamu sering mabuk di mobil listrik, tenang aja. Itu wajar. Tubuh dan otakmu cuma butuh waktu beradaptasi.
Halaman Selanjutnya