Bayang Gelap Menyasar Pekerja PHK dan Remaja

Jumat, 21 November 2025 – 20:31 WIB

Jakarta, VIVA – Kaspersky Digital Footprint Intelligence baru saja merilis laporan terbaru yang berjudul “Inside the dark web job market: Their talent, our threat”.

Baca Juga :


Jepang Dihantam Badai PHK, Ribuan Pekerja Lansia Terpaksa Pensiun Dini

Jumlah resume dan lowongan kerja yang di posting di forum dark web pada kuartal pertama 2024 meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan periode yang sama di 2023, dan angkanya tetap sama pada kuartal pertama 2025.

Secara keseluruhan tahun ini, jumlah resume lebih banyak daripada jumlah lowongan, yaitu 55 persen berbanding 45 persen. Hal ini di dorong oleh pemutusan hubungan kerja atau PHK secara global serta masuknya kandidat dari kalangan yang lebih muda.

Baca Juga :


Pelaku Ledakan SMAN 72 Ngaku Laptopnya Rusak, Padahal Buat Akses ‘Dark Web’

Dari segi usia, rata-rata pencari kerja berumur 24 tahun, yang menandakan kehadiran remaja yang cukup signifikan.

Lowongan kerja yang ditemukan di dark web kebanyakan berhubungan dengan kejahatan cyber atau aktivitas ilegal lainnya, walaupun ada juga beberapa posisi yang legal.

Baca Juga :


Pasar Kerja Mulai Goyah, Fresh Graduate dan ‘Pengangguran Berpengalaman’ Wajib Waspada!

Temuan Kaspersky mengungkapkan adanya ekonomi bayangan di mana 69 persen pencari kerja tidak menentukan bidang yang mereka minati. Mereka secara terbuka memberi isyarat akan mengambil peluang apapun asal dibayar – mulai dari pemrograman hingga menjalankan penipuan atau operasi cyber berisiko tinggi.

Peran di bidang TI yang paling banyak dicari dan di posting oleh pemberi kerja di dark web mencerminkan ekosistem kriminal yang sudah matang:

• Developer/ pengembang (mencakup 17 persen lowongan) untuk menciptakan alat serangan;

MEMBACA  Aliansi Nasional Mendesak Pemerintah Memperkuat Demokrasi

• Penetration tester/ penguji penetrasi (12 persen) untuk menyelidiki kelemahan suatu jaringan;

• Pencuci uang (11 persen) untuk membersihkan dana ilegal lewat transaksi berlapis;

• Carder (6 persen) untuk mencuri dan menghasilkan uang dari data pembayaran;

• Traffer (5 persen) untuk mengarahkan korban ke situs phishing atau unduhan yang sudah terinfeksi.

Ada pola spesifik berdasarkan gender dalam aplikasinya. Pelamar perempuan kebanyakan mencari peran yang bersifat interpersonal, seperti posisi dukungan, pusat panggilan, dan asisten teknis.

Sebaliknya, pelamar laki-laki lebih sering menargetkan peran teknis dan kejahatan finansial– seperti developer, kurir uang, atau pengatur kurir.

Ekspektasi gajinya sangat bervariasi tergantung spesialisasinya. Reverse engineer mendapat bayaran tertinggi, rata-rata lebih dari US$5 ribu (Rp83,5 juta) per bulan, disusul oleh penetration tester dengan US$4 ribu (Rp67 juta) per bulan dan developer dengan US$2 ribu (Rp33,4 juta).

Halaman Selanjutnya

Para penipu cenderung menerima persentase tetap dari pendapatan timnya. Pencuci uang rata-rata menerima 20 persen, sementara carder dan traffer masing-masing mendapatkan sekitar 30 dan 50 persen dari total pendapatan yang mereka hasilkan.