Bawa pengetahuan pulang: VP kepada diaspora

Wakil Presiden Ma’ruf Amin telah meminta para diaspora dan mahasiswa Indonesia yang tinggal di luar negeri untuk belajar sebanyak mungkin dan membawa pulang semua pengetahuan yang mereka peroleh untuk digunakan demi kemajuan bangsa. “Ambil semua pengetahuan yang kamu dapatkan di sini dan jangan tinggalkan sedikit pun saat kamu belajar di Selandia Baru; bawa semuanya pulang untuk kemajuan bangsa kita,” ujarnya saat berdialog dengan diaspora Indonesia di sini pada hari Kamis.

Berbicara kepada sekitar 300 peserta Indonesia selama dialog, ia menekankan bahwa mahasiswa Indonesia yang belajar di Tiongkok telah berkontribusi pada pengembangan kereta cepat yang dapat mencapai kecepatan 650 kilometer per jam. “Oleh karena itu, meskipun kereta tercepat Indonesia saat ini hanya mencapai 350 kilometer per jam, para mahasiswa kita mampu mengembangkan kereta 650 kilometer per jam di masa depan,” tegas Amin.

Ia kemudian mendorong diaspora Indonesia untuk memperkuat semangat nasional mereka dengan menunjukkan keramahan Indonesia dan budaya mulia di mana pun mereka berada, termasuk di Selandia Baru. Diaspora harus menunjukkan bahwa orang Indonesia cinta damai, toleran, dan menghormati perbedaan, katanya, menambahkan bahwa mereka juga harus menjaga solidaritas dan aktif berpartisipasi dalam komunitas lokal mereka.

“Yang paling penting adalah: jangan membuat malu atau menciptakan keributan di tanah asing,” kata Amin. Ia juga meminta Kedutaan Besar Indonesia di Selandia Baru untuk memastikan perlakuan dan perlindungan yang sama bagi semua warga Indonesia di negara tersebut. “Saya juga mengimbau kepada Anda untuk kembali ke tanah air, setidaknya dalam hati Anda,” katanya.

Di akhir dialog, Wakil Presiden meminta semua peserta untuk menyanyikan lagu patriotik Bagimu Negeri sebagai pengingat untuk mengabdikan hidup kepada bangsa. Dialog ini dihadiri oleh Duta Besar Fientje Maritje S., pejabat kedutaan, serta anggota komunitas Indonesia dan organisasi mahasiswa di Selandia Baru.

MEMBACA  Apa yang terjadi ketika remaja mengungkapkan kepada orang asing secara online