Basilika pertama Indonesia akan dibangun di Nusantara

Basilika Santo Fransiskus Xaverius siap dibangun di Nusantara, Kalimantan Timur, menurut pejabat di Kementerian Agama.

Pembangunan basilika pertama di Indonesia ini merupakan kolaborasi antara pemerintah, Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), dan Otoritas Ibukota Nusantara.

Suparman, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik Kementerian Agama, mengatakan di Samarinda pada hari Selasa bahwa basilika ini akan menjadi landmark penting dan simbol harmoni agama di negara ini.

Dia menekankan pentingnya koordinasi dan kolaborasi untuk memastikan penyelesaian proyek monumental ini tepat waktu.

“Semua desain telah diputuskan bersama dengan proses tender,” katanya.

Konstruksi akan dimulai paling lambat bulan Oktober dan ditargetkan selesai pada Maret 2025. Gedung ini akan mencakup area sekitar 11.998 meter persegi.

St. Fransiskus Xaverius dipilih sebagai santo pelindung basilika berdasarkan misinya yang membawa Kekristenan ke Asia, termasuk Indonesia. Dia dianggap sebagai sosok penyatuan.

Sementara itu, Uskup Agung Samarinda Monseigneur Yustinus Harjosusanto menjelaskan bahwa basilika merupakan jenis gereja khusus yang memerlukan persetujuan Paus.

“Basilika ini akan menjadi tempat untuk acara Khusus Gereja dan berpotensi bisa dikunjungi oleh Paus,” katanya.

Dia percaya bahwa pembangunan basilika di ibu kota baru negara ini mengirimkan pesan persatuan dan keragaman.

“Tempat ibadah ini akan menjadi pengingat bahwa Indonesia adalah negara dengan keberagaman agama, dan kita bisa hidup berdampingan dengan damai,” ujarnya.

Dia menjelaskan bahwa basilika akan menampilkan desain yang mencerminkan budaya dan sejarah lokal, serta elemen-elemen unik arsitektur Katolik.

Dia menyatakan bahwa pembangunan basilika di Nusantara adalah peristiwa penting dan bersejarah. Basilika ini diharapkan menjadi situs ziarah populer bagi umat Katolik dari seluruh Indonesia dan dunia.

Harjosusanto menegaskan bahwa adanya berbagai tempat ibadah, termasuk masjid, gereja, dan pura, menunjukkan komitmen Indonesia terhadap toleransi agama dan harmoni.

MEMBACA  Sensor CMOS terbaru Nikon Z6 III seharga $2,500 memiliki susunan parsial pertama di dunia

“Ini adalah pesan yang jelas menyatakan bahwa Indonesia adalah negara persatuan dalam keragaman,” tegasnya.

Berita terkait: Presiden Jokowi memeriksa kesiapan Hotel Nusantara
Berita terkait: Kota Nusantara dibuka untuk umum untuk menyaksikan upacara Hari Kemerdekaan

Penerjemah: Ahmad Rifandi, Resinta Sulistiyandari
Editor: Anton Santoso
Hak cipta © ANTARA 2024