Jakarta (ANTARA) – Badan SAR Nasional (Basarnas) telah mengirimkan personil tambahan untuk memperkuat operasi dari laut di wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Hal ini dilakukan setelah banjir dan tanah longsor memblokir beberapa rute darat.
Kepala Basarnas Mohammad Syafii menyatakan dalam konferensi pers pada Kamis (27 November) bahwa transportasi laut sedang digunakan untuk mengirimkan personil dan peralatan.
“Karena beberapa jalur darat masih tidak dapat dilalui, kami memanfaatkan transportasi laut, dan kapal KN SAR kami sudah siaga,” ujar Syafii.
Basarnas, yang mengkoordinir operasi pencarian dan pertolongan di seluruh Indonesia, telah mengaktifkan delapan misi di ketiga provinsi yang terdampak bencana hidrometeorologi ini.
Syafii menambahkan bahwa bantuan dikirimkan dari kantor SAR di Bengkulu dan Pangkal Pinang, sementara satu tim Basarnas Special Group (BSG) dikirim dari Jakarta pada Kamis malam.
Upaya pencarian dan pertolongan saat ini berfokus pada evakuasi warga yang masih terisolir dan menemukan korban yang hilang.
“Koordinator Misi SAR, bersama semua personil SAR yang tersedia di daerah, sedang bekerja keras untuk melaksanakan operasi, khususnya mengevakuasi korban yang terisolasi,” kata Syafii.
Dia menambahkan bahwa data mengenai korban jiwa, luka-luka, pengungsian, dan kerusakan infrastruktur masih bersifat dinamis dan sedang dikumpulkan oleh tim gabungan di setiap daerah.
Menurut laporan awal dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), banjir bandang dan tanah longsor telah melanda 13 kabupaten dan kota di Sumatera Utara, termasuk Langkat, Tapanuli Tengah, Mandailing Natal, Tapanuli Selatan, dan Tapanuli Utara.
Di Sumatera Barat, wilayah yang terdampak mencakup Agam, Padang Pariaman, Bukittinggi, Solok, dan Padang.
Di Aceh, 10 dari 23 kabupaten dan kota telah menetapkan status darurat banjir, yang menyebabkan 1.497 orang mengungsi dan dua orang meninggal dunia.
Berita terkait: Pemerintah Kirim Bantuan Banjir ke Sumatra
Berita terkait: Jakarta Siapkan Tanggap Bencana untuk Antisipasi Banjir Rob
*Penerjemah: Resinta Sulistiyandari
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Hak Cipta © ANTARA 2025*