JAKARTA (ANTARA) – Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) sudah meningkatkan koordinasi soal penggunaan alat berat dalam operasi evakuasi di Pondok Pesantren Al-Khoziny yang runtuh di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur. Hal ini demi keamanan personel dan mempercepat evakuasi korban.
Direktur Operasi Basarnas, Yudhi Bramantyo, mengatakan dalam konferensi pers dari Jakarta pada hari Sabtu bahwa pelajaran dari hari sebelumnya menunjukkan perlunya koordinasi yang lebih erat antara operator alat berat dan tim penyelamat.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Komando Distrik Militer (Dandim), yang mengawasi penggunaan alat berat, untuk memastikan penempatan yang lebih tepat. Beberapa area seharusnya tidak ditangani dengan mesin dan lebih baik dikelola secara manual oleh personel kami,” ucapnya.
Bramantyo menjelaskan bahwa puing-puing tertentu harus dipotong secara struktural dulu sebelum tim penyelamat bisa melanjutkan evakuasi korban yang terperangkap di bawah reruntuhan.
Berita terkait: Polisi gunakan tes DNA untuk mengidentifikasi korban runtuhnya sekolah
Hingga Jumat (3 Oktober), tim SAR gabungan telah menemukan sembilan jenazah dengan kombinasi metode pencarian manual dan alat berat, meski progresnya lambat karena posisi korban yang sulit dijangkau.
“Kami sudah membagi tim menjadi tiga sektor untuk mempercepat pencarian, tapi keamanan personel tetap jadi prioritas utama,” tegas Bramantyo.
Dia menambahkan bahwa koordinasi yang ditingkatkan diharapkan bisa meningkatkan efisiensi di hari keenam operasi, sambil meminimalkan risiko bagi para pekerja penyelamat yang beroperasi dalam kondisi berbahaya.
Basarnas juga meminta masyarakat untuk mendoakan kesuksesan misi ini, dengan harapan seluruh operasi akan berjalan lancar dan memberikan hasil yang paling efektif untuk tujuan kemanusiaan.
Gedung sekolah itu roboh pada 29 September 2025, saat ratusan siswa sedang melakukan sholat di ruang doa di lantai dasar.
Kantor Basarnas Jawa Timur menerima laporan tentang kejadian itu sekitar pukul 15.35 waktu setempat, tak lama setelah pekerjaan konstruksi beton berlangsung sejak pagi.
Berita terkait: Pemerintah RI pastikan bantuan logistik untuk keluarga korban runtuhnya sekolah
Penerjemah: M. Riezko Bima, Kuntum Khaira
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2025