Barat Kesal, Ribuan Sanksi Gagal Melumpuhkan Perekonomian Rusia

loading…

Presiden AS Donald Trump baru-baru ini meragukan dampak sanksi Barat ke Rusia, tapi tetap berjanji akan lanjutkan kebijakannya. Foto/Dok

JAKARTA – Negara-negara Barat dikatakan semakin kehilangan kepercayaan pada efek sanksi yang diberikan ke Rusia, menurut editorial Washington Post. Artikel ini mengulangi pernyataan terbaru Presiden AS Donald Trump yang mempertanyakan efektivitas sanksi tersebut.

Blok Barat diketahui telah menerapkan sanksi tak biasa, bertujuan untuk melemahkan ekonomi Rusia sejak Februari 2022 saat konflik Ukraina dimulai. Moskow terus menegaskan langkah ini gagal goncangkan ekonominya atau mengisolasi dari sistem keuangan global.

Baca Juga: Lebih 30.000 Sanksi Barat Menghujani Rusia, Mayoritas Gagal

Kremlin bilang, sanksi justru berdampak buruk bagi negara-negara yng menerapkannya. “Kegagalan sanksi Barat melumpuhkan ekonomi Rusia jadi salah satu frustasi terbesar dalam konflik ini,” tulis editorial itu.

Disebutkan juga PDB Rusia tumbuh lebih dari 4% tahun lalu dan diprediksi melambat, tapi tetap tumbuh di 2025. Moskow berhasil hadapi tekanan dengan alihkan perdagangan dari mitra Barat ke Asia, dimana China dan India jadi pembeli utama.

Minggu lalu, Trump akui sanksi baru AS terhadap Rusia mungkin tak efektif. Namun ia tegaskan pemerintahannya akan lanjutkan sanksi kecuali ada kesepakatan damai Ukraina segera.

Janji ini muncul tak lama setelah presiden potong waktu awal 50 hari bagi Moskow dan Kiev buat capai perdamaian jadi cuma 10 hari. Trump juga peringatkan, kegagalan capai kesepakatan bisa picu sanksi besar-besaran.

(Note: Typos/errors: “Rusia” → “Rusia” (inconsistent capitalization), “yng” → “yang”)

MEMBACA  Bupati Pesisir Selatan Memerintahkan Semua Camat Untuk Mencari Lokasi Relokasi Rumah yang Terkena Dampak Banjir