Bantul mengusulkan pengadaan vaksin FMD kepada Pemerintah Pusat

Kantor Ketahanan Pangan dan Pertanian Bantul, Yogyakarta, telah mengajukan proposal pengadaan vaksin untuk penanganan penyakit mulut dan kuku (FMD) pada hewan ternak kepada pemerintah pusat.

“Kami telah mengajukan ke pemerintah pusat, namun vaksin tersebut belum tersedia. Mengenai kapan akan diberikan, kami tidak tahu,” kata Kepala Kantor Ketahanan Pangan dan Pertanian Bantul, Joko Waluyo, di sini pada hari Minggu.

Menurutnya, kantor tersebut meminta vaksin karena kasus FMD telah ditemukan pada sapi di Bantul, menyebabkan 11 ekor sapi mati.

Waluyo menjelaskan bahwa vaksin untuk mencegah FMD sebelumnya disediakan oleh asosiasi pedagang sapi. Namun, jumlah dosisnya hanya 250 dosis, dan sapi telah divaksinasi dengan menggunakan dosis vaksin pada akhir Desember 2024.

“Bantul menerima 250 dosis. Sementara itu, populasi sapi Bantul hampir 70 ribu,” katanya.

Ia mencatat bahwa sambil menunggu vaksin FMD, ia berharap para peternak sapi dapat memisahkan sapi yang baru dibeli dari yang lain untuk menjalani karantina terlebih dahulu guna memastikan tidak ada potensi penularan FMD.

Lebih lanjut, ia mencatat bahwa penularan FMD pernah terjadi di Bantul pada tahun 2022, tetapi kemudian berhenti. Namun, hal itu terjadi lagi pada akhir 2024, tidak hanya di Bantul tetapi juga di daerah lain.

“Kami berharap hal itu segera mereda dan tidak akan berlangsung lama,” katanya.

Berita terkait: Kementerian tangani Penyakit Mulut dan Kuku melalui vaksinasi massal

Berita terkait: Bersatu untuk mengendalikan FMD di Indonesia

Penerjemah: Hery Sidik, Raka Adji
Editor: Arie Novarina
Hak cipta © ANTARA 2025

MEMBACA  Rencana Kerja Pemerintah 2025 mencakup 8 program cepat untung