Jakarta (ANTARA) – Pada Februari tahun ini, Indonesia, salah satu produsen emas terbesar di dunia, meluncurkan bank bullion pertamanya untuk memperkuat sektor hilir emas dan memaksimalkan manfaat ekonomi dari pengolahan, perdagangan, dan pembiayaan emas.
Tujuannya adalah agar lebih banyak nilai dari transaksi emas tetap di dalam negeri.
Menurut Presiden Prabowo Subianto, bank bullion dapat membantu negara menghemat devisa dengan menjaga seluruh rantai pasok emas tetap di dalam negeri. Ini penting, mengingat banyak emas yang ditambang di Indonesia justru disimpan di luar negeri.
"Kami harap sistem bank bullion ini dapat meningkatkan PDB. Kalau tidak salah, bisa menambah Rp245 triliun ke PDB dan membuka 1,8 juta lapangan kerja baru," kata Prabowo.
Bank bullion diharapkan dapat mengoptimalkan potensi emas Indonesia yang belum dimanfaatkan secara maksimal.
Berdasarkan studi PT Pegadaian, pada 2023, Indonesia memiliki cadangan emas 2.600 ton. Sementara itu, 1.800 ton emas diduga dimiliki masyarakat tapi tidak digunakan secara produktif.
Data lain menunjukkan ekspor emas mentah (doré) Indonesia mencapai US$5 miliar per tahun, sementara impor emas US$2 miliar.
Bank bullion diharapkan dapat membangun ekosistem industri berbasis emas, mengurangi ketergantungan pada pasar emas luar negeri, dan memaksimalkan pemanfaatan emas domestik.
Manfaat Bank Bullion
Menurut Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, operasionalisasi bank bullion memberikan tiga manfaat:
- Mendorong optimalisasi pemurnian emas dalam negeri, sehingga menghubungkan produsen emas dengan ekosistem keuangan dan industri berbasis emas.
- Indonesia merupakan produsen emas terbesar ke-10 dunia dengan produksi 100 metrik ton pada 2024 (US Geological Survey).
- Dengan pemrosesan domestik, nilai tambah emas bisa meningkat dan mendongkrak pendapatan negara.
- Memperluas perdagangan emas melalui skema simpanan dan tabungan emas untuk masyarakat dan pelaku usaha.
- "Kalau masyarakat menyimpan emas di bawah bantal, kita tidak bisa berbuat apa-apa. Tapi dengan bank bullion, setidaknya 70% emas yang disimpan bisa dialirkan kembali sebagai pembiayaan emas," jelas Ferry Irawan, Deputi Kementerian BUMN.
- "Kami harap ini bisa mempercepat perputaran ekonomi," tambahnya.
- Memperkuat industri perhiasan melalui skema pembiayaan emas. Akses mudah ke bahan baku emas dapat mendorong pertumbuhan industri perhiasan.
- Indonesia memiliki lebih dari 5 produsen perhiasan besar dan 30 ribu UKM perhiasan dengan kapasitas produksi 65 ton emas per tahun.
Regulasi
Indonesia memutuskan membentuk bank bullion setelah melihat keberhasilan negara lain. Langkah awalnya adalah menyusun regulasi sebagai dasar bagi lembaga keuangan untuk menjadi penyelenggara bank bullion.
- UU No. 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan mengatur kegiatan usaha bank bullion.
- Regulasi teknis diatur dalam POJK No. 17/2024, mencakup prinsip kehati-hatian, modal, manajemen risiko, transparansi, dan pencegahan pencucian uang.
Saat ini, hanya dua lembaga yang mendapat izin bank bullion: PT Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia (BSI).
Kinerja
PT Pegadaian menawarkan 4 layanan: tabungan, pembiayaan, deposito, dan perdagangan emas. Dalam tiga bulan sejak diluncurkan, pertumbuhannya signifikan:
- Tabungan emas: 1,1 ton (31 ribu nasabah).
- Pembiayaan modal kerja emas: 150 kg (Rp233 miliar).
- Transaksi perdagangan emas: Rp2 triliun (1,2 ton).
- Deposito emas korporasi: 2,9 ton.
BSI saat ini menyediakan layanan perdagangan dan deposito emas melalui produk BSI Emas. Hingga Mei 2025, transaksi BSI Emas mencapai 830 kg.
Tips Investasi
Masyarakat bisa memilih produk bank bullion sesuai kebutuhan:
- Tabungan emas: Untuk dana likuid jangka pendek.
- Deposito emas: Untuk jangka menengah.
- Cicilan emas: Untuk investasi. (Saran Nur Hidayah, Universitas Islam Negeri Jakarta).
Bank bullion diharapkan menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi, lapangan kerja, dan kesejahteraan masyarakat.
Berita terkait:
- Prabowo luncurkan bank bullion pertama Indonesia
- Bank bullion bersifat opsional
Penerjemah: Rina Nur Anggraini, Yashinta Difa
Editor: Primayanti
Hak Cipta © ANTARA 2025
- Indonesia memiliki lebih dari 5 produsen perhiasan besar dan 30 ribu UKM perhiasan dengan kapasitas produksi 65 ton emas per tahun.