Banjir di Barat Nias melanda sekitar 4.000 penduduk

Jakarta (ANTARA) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan pada Selasa bahwa sekitar 4.000 warga di Nias Barat, Sumatera Utara, menjadi korban banjir dan longsor akibat hujan intensitas tinggi yang berlangsung lama pada hari Minggu.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi BNPB Abdul Muhari mengatakan dalam pernyataan dari lembaga tersebut bahwa korban berasal dari sekitar 1.000 keluarga di 18 desa di kabupaten tersebut.

Menurut laporan terbaru dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nias Barat, bencana tersebut juga melanda setidaknya 1.000 rumah tinggal, beberapa area perkebunan, dan sawah.

Setelah air banjir mulai surut, BNPB akan bekerja sama dengan pemerintah setempat untuk melakukan penilaian cepat guna menentukan bagaimana mengatasi bencana tersebut, termasuk penanganan infrastruktur yang rusak, kata Muhari.

BNPB memastikan bahwa banjir dan longsor melanda kecamatan Mandrehe, Mandrehe Barat, Lahomi, Mandrehe Utara, dan Moro’o.

Lembaga tersebut mengimbau masyarakat di daerah rawan bencana tersebut untuk tetap waspada dan mengambil langkah pencegahan guna meminimalkan dampak bencana berikutnya yang berpotensi terjadi.

Langkah ini dianggap perlu mengingat prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa hujan deras masih dapat melanda Nias Barat dalam beberapa hari ke depan.

MEMBACA  Gunung Semeru Terkena Banjir Lahar Dingin Selama Lebih dari 3 Jam