Banyuwangi, Jatim (ANTARA) – Tim penyelamat Indonesia pada Sabtu menemukan bangkai kapal feri Tunu Pratama Jaya dalam keadaan terbalik di dasar Selat Bali, dengan 17 orang masih hilang setelah kapal itu terbalik pada 2 Juli.
Tim penyelam juga berhasil merekam gambar pertama feri yang tenggelam itu, kata Ribut Eko Suyatno, Wakil Operasi dan Kesiapan Pencarian dan Penyelamatan di Badan SAR Nasional (Basarnas).
Saat berbicara ke wartawan di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Sabtu, dia mengatakan temuan ini akan dilaporkan secara resmi ke Basarnas dan Kementerian Perhubungan.
Di hari yang sama, tim pencari darat yang dipimpin Kapolres Banyuwangi AKBP Rama Samtama Putra menemukan jenazah seorang wanita yang ditemukan nelayan di Bali.
Nelayan itu menemukan jenazah sekitar 4 kilometer dari pantai dekat Desa Pengambengan, Jembrana, Bali.
Sementara itu, Basarnas memperpanjang operasi pencarian atas alasan kemanusiaan sampai 14 Juli. Ini setelah perpanjangan sebelumnya tiga hari yang berakhir pada 11 Juli.
Suyatno mengatakan pihaknya akan menilai kembali apakah perlu perpanjangan lagi.
Hingga Sabtu malam—hari ke-10 pencarian—jumlah korban tewas tercatat 18 orang, dengan 30 selamat dan 17 masih hilang.
Feri ro-ro itu membawa 53 penumpang, 12 awak, dan 22 kendaraan saat berangkat dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, pada 2 Juli pukul 22.56 WIB. Kapal tenggelam dalam perjalanan ke Pelabuhan Gilimanuk, Bali, sekitar pukul 23.35 WIB.
Presiden Prabowo Subianto memerintahkan semua instansi terkait untuk berupaya maksimal menemukan dan menyelamatkan penumpang serta awak yang masih hilang.
Berita terkait: Ferry sinking: Search efforts focus on southern Bali strait
Berita terkait: Bali ferry tragedy: 42 found, search ongoing for 23 missing
Penerjemah: Novi H, Rahmad Nasution
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2025