Balikpapan (ANTARA) – Sistem pengelolaan sampah di Balikpapan, Kalimantan Timur, termasuk yang terbaik di Indonesia dan bisa jadi contoh untuk daerah lain, kata Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq.
“Saya sudah meninjau TPAS Manggar di Balikpapan dua kali, dan saya bisa bilang ini salah satu sistem pengelolaan sampah terbaik di negara ini—cocok jadi percontohan,” ujarnya saat peresmian Pusdal LH Kalimantan di Balikpapan, Jumat.
Nurofiq, yang juga menjabat Kepala Badan Pengendalian Lingkungan, mencatat ratusan daerah di Indonesia masih belum punya sistem pengelolaan sampah yang komprehensif dan berkelanjutan. Sebaliknya, Balikpapan sudah kembangkan sistem efektif yang mencakup seluruh proses, dari hulu ke hilir.
Di Balikpapan, pengelolaan sampah dimulai dari tingkat rumah tangga dengan pemilahan dan pengumpulan, lalu diproses akhir di TPAS Manggar. Kementerian Lingkungan Hidup, tambahnya, akan terus dukung perbaikan agar sistem Balikpapan bisa jadi model nasional.
Keberhasilan kota ini dalam pengelolaan sampah juga dianggap sebagai indikator kuat kinerja daerah, karena sudah memenuhi target RPJMN.
Saat ini, tingkat pengurangan sampah Balikpapan mencapai 30%, sesuai target RPJMN sebelumnya. Di akhir 2025, angka penanganan sampah diperkirakan bisa capai 50%.
“Pemerintah tidak bisa bekerja sendirian. Warga dan pengelola wilayah juga harus serius menangani sampah agar upaya pengurangan sampah kita bisa dimaksimalkan,” tegas Nurofiq.
**Berita terkait:**
Pemerintah perketat pengawasan pengelolaan sampah di pasar
Jakarta didesak tangani krisis sampah lebih serius
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2025