Bali menargetkan kedatangan 6,5 juta turis asing pada tahun 2025

Pemerintah provinsi Bali bertujuan untuk menarik 6,5 juta wisatawan asing ke provinsi ini tahun ini, Kepala Dinas Pariwisata Bali, Tjok Bagus Pemayun, menginformasikan di Denpasar, Bali, pada hari Selasa.

Target kunjungan wisatawan domestik adalah hingga 10,5 juta, katanya, menambahkan bahwa target itu realistis mengingat bahwa pada tahun 2024, jumlah kedatangan wisatawan asing di Bali mencapai sekitar 6,3 juta.

Namun, jika wisatawan asing yang berasal dari wilayah Indonesia lain dan masuk Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk atau penerbangan domestik dimasukkan, Kantor Pariwisata Bali menempatkan perkiraan total sebanyak tujuh juta pada tahun 2024.

“Pengunjung 6,3 juta berasal dari penerbangan langsung (ke Bali),” katanya.

Dia menjelaskan bahwa tantangan pada tahun 2025 adalah menangani masalah yang memengaruhi kedatangan wisatawan asing, yaitu kemacetan, sampah, dan konversi penggunaan lahan.

Pemayun telah mengidentifikasi masalah yang akan diikuti. Pemerintah provinsi juga akan meningkatkan langkah-langkah penegakan hukum sambil berperan sebagai regulator dan fasilitator, sambil mengharapkan bantuan dari para pemangku kepentingan pariwisata di lapangan.

“Kami akan mulai melaksanakan langkah-langkah penegakan hukum karena, dalam hal regulasi, para pelaku pariwisata menganggap mereka sudah lengkap. Yang tersisa untuk dilakukan adalah implementasi dan sinkronisasi,” katanya.

Untuk menarik wisatawan asing, Kantor Pariwisata Bali telah meluncurkan Kalender Acara 2025, menampilkan sebanyak 54 acara, dengan 45 di antaranya acara budaya, termasuk parade ogoh-ogoh pada bulan Maret dan Pameran Udara Internasional Bali pada bulan September.

Berita terkait: Pemerintah berkomitmen untuk membuat Bali sebagai pusat pariwisata Indonesia

Berita terkait: Pemerintah menyiapkan paket wisata 3B untuk mendistribusikan arus kunjungan wisatawan di seluruh Bali

Hak cipta © ANTARA 2025

MEMBACA  Kepercayaan Prancis pada RN Marine Le Pen yang paling tinggi dalam ekonomi, survei FT menyarankan

Tinggalkan komentar